Praktik Pemberian Makan pada Balita Stunting di Desa Kawitan, Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya

  • Ima Karimah Program Studi DIII Gizi, Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, Tasikmalaya, 46115, Jawa Barat, Indonesia
  • Irma Nuraeni Program Studi DIII Gizi, Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, Tasikmalaya, 46115, Jawa Barat, Indonesia
  • Naning Hadiningsih Program Studi DIII Gizi, Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, Tasikmalaya, 46115, Jawa Barat, Indonesia
Kata Kunci: balita, praktik pemberian makan, stunting

Abstrak

Stunting masih menjadi permasalahan nasional di Indonesia. Prevalensi stunting di Indonesia saat ini 21,6%. Target prevalensi stunting pada tahun 2024 yaitu 14%. Oleh karena itu, perlu penurunan 3,8% per tahun untuk mencapai target tersebut. Salah satu faktor penyebab kejadian stunting yaitu asupan makanan yang tidak optimal pada balita. Asupan energi, protein, kalsium, zat besi, dan seng dapat meningkatkan risiko terjadinya stunting. Terdapat beberapa wilayah di Jawa Barat yang mengalami peningkatan prevalensi stunting, salah satunya Kabupaten Tasikmalaya. Desa Kawitan merupakan salah satu desa yang memiliki prevalensi stunting tinggi. Prevalensi stunting di Desa Kawitan 42,73%. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengkaji bagaimana praktik pemberian MP-ASI pada balita stunting di Desa Kawitan, Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana praktik pemberian makan pada balita stunting. Metode yang digunakan yaitu kualitatif dengan cara focus group discussion (FGD). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu balita yang memiliki anak stunting di Desa Kawitan, Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya. Jumlah informan adalah 10 ibu balita yang memiliki anak stunting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi makan pada balita stunting dalam penelitian ini beragam mulai dari 1-4 kali dalam sehari. Makanan yang diberikan dalam satu kali makan belum beragam. Porsi yang diberikan juga belum sesuai anjuran setiap harinya. Hampir semua anak balita lebih sering mengonsumsi makanan selingan yang tidak padat gizi daripada makan utama.

Diterbitkan
2023-12-20
Bagian
Articles