Identifikasi Daerah Risiko Bencana Longsor di Kota Bogor

Identification of Landslide Risk in the City of Bogor

  • M. Galih Permadi Program Studi Ilmu Mitigasi Bencana Kerusakan Lahan Sekolah Pascasarjana IPB, Kampus IPB Darmaga
  • Boedi Tjahjono Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Jl. Meranti Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
  • Dwi Putro Tejo Baskoro Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Jl. Meranti Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
Kata Kunci: Bahaya, Bentuklahan, Mitigasi, Kerentanan

Abstrak

Bencana longsor merupakan salah satu bencana yang sering melanda Indonesia. Data yang dihimpun dari BPBD Kota Bogor, menunjukkan pula bahwa kejadian longsor menempati urutan pertama dari 6 jenis bencana yang ada di Kota Bogor; pada tahun 2017 terdapat 179 kejadian longsor (40.5%) dari 442 kejadian bencana yang tercatat. Guna mendukung program pembangunan di kota ini, penelitian risiko longsor sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai dan memetakan risiko longsor Kota Bogor dan merumuskan rekomendasi mitigasinya. Metode yang digunakan adalah Multi Criteria Evaluation dimana bobot dan skor dari setiap parameter diperoleh dari Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tingkat kerawanan dan bahaya longsor tertinggi luasannya terdapat di Kecamatan Bogor Selatan, hal ini sesuai dengan kondisi landform yang ada di wilayah tersebut, dimana 60.5% wilayahnya merupakan bentuklahan lereng bawah kerucut vulkanik denudasional, tebing sungai, serta lembah dan teras alluvial. Namun demikian untuk risiko tertinggi luasannya terdapat di Kecamatan Bogor Utara. Hal ini dikarenakan dominasi penggunaan lahan permukiman dan jumlah penduduk yang tinggi, sehingga faktor kerentanan menjadi indikator naiknya nilai risiko. Untuk Kota Bogor yang dominan dengan penggunaan lahan permukiman, arahan mitigasi yang direkomendasikan meliputi perlakuan teknik sipil, teknik vegetatif, dan teknik sosial pada kelas risiko sedang dan tinggi. Kecamatan Bogor Selatan dalam hal ini merupakan kecamatan yang paling luas areanya untuk diterapkan tindakan mitigasi.

Unduh

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

[BNPB] Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2012. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana No. 02 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana. BNPB, Jakarta.

[BNPB] Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2016a. 2,342 Kejadian Bencana Selama 2016, Rekor Baru. https://www.bnpb.go.id/home/detail/3233/2.342-Kejadian-Bencana-Selama-2016,-Rekor-Baru-. [diakses tanggal 15 Agustus 2017].

[BNPB] Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2016b. Risiko Bencana Indonesia. BNPB, Jakarta.

[BPBD] Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bogor. 2017. Data kejadian bencana. BPBD, Kota Bogor.

[BPS] Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat. 2014. Jawa Barat Dalam Angka 2014. BPS, Bandung.

[BPS] Badan Pusat Statistik Kota Bogor. 2017. Kota Bogor Dalam Angka 2017. BPS, Kota Bogor.

Dibyosaputro, S. 1999. Longsor Lahan di Daerah Kecamatan Samigaluh kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Majalah Geografi Indonesia UGM, Yogyakarta.

[KLHK] Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2015. Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung tahun 2015-2019. KLHK, Jakarta.

Ramlan, A., M.S. Solle dan Seniarwan. 2015. Dinamika dan proyeksi perubahan penggunaan lahan di kawasan peri-urban Kota Makassar (Kawasan Mamminasata). Dalam Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan XX 2015. Universitas Hasanuddin, Makassar.

Saaty, T.L. 1977. A scalling method for priorities in hierarchical structures. J. Math. Psycol., 5: 231-281.

Sari, V.P. 2016. Analisis risiko dan arahan mitigasi longsor di Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat [Tesis]. IPB. Bogor.

Shaw, S.C. and H.D. Johnson. 1995. Slope Morphology Model Derived from Digital Elevation Data. Washington Department of Natural Resources. http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/summary?doi=10.1.1.530.1458 (diakses 8 Desember 2017).

Diterbitkan
2018-10-01