Alternatif Teknik Konservasi Tanah dan Air untuk DAS Cilemer, Banten

Alternative of Soil and Water Conservation Techniques in Cilemer Watershed, Banten

  • Evi Nursari Program Studi Ilmu Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga, Bogor, 16680
  • Latief Mahir Rachman Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian IPB, Institut Pertanian Bogor, Jl. Meranti Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
  • Dwi Putro Tejo Baskoro Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian IPB, Institut Pertanian Bogor, Jl. Meranti Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
Kata Kunci: Agroforestry, Embung, Strip cropping, Model SWAT

Abstrak

Banjir dan kekeringan merupakan persoalan rutin yang terjadi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cilemer karena kualitasnya menurun. Penerapan Konservasi Tanah dan Air (KTA) merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas DAS Cilemer. Studi ini bertujuan untuk mensimulasikan beberapa teknik KTA, mendapatkan alternatif teknologi KTA, dan menyusun arahan pengelolaan DAS yang baik. Penelitian dilaksanakan kedalam beberapa tahap yaitu: (i) pengumpulan data sekunder, (ii) survei lapang (pengumpulan data primer), (iii) analisis data, (iv) running model SWAT, (v) simulasi KTA dengan model SWAT, (vi) skenario pengelolaan DAS, serta (vii) penyusunan arahan pengelolaan DAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan KTA dapat memperbaiki kualitas DAS yang ditandai dengan menurunnya rasio Qmax/Qmin dan aliran permukaan langsung serta meningkatnya aliran dasar dan water yield. Strip cropping, agroforestry dan embung dapat dijadikan alternatif teknologi KTA yang dapat diimplementasikan secara simultan di DAS Cilemer pada sub agroekosistem dimana teknologi tersebut sesuai untuk diterapkan. Embung adalah skenario pengelolaan DAS terbaik, yang mampu menurunkan aliran permukaan langsung sebesar 29.24%, koefisien aliran tahunan menurun dari 0.25 menjadi 0.17, meningkatkan aliran dasar sebesar 46.00% dan hasil air sebesar 3.99%.

Unduh

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Arsyad, S. 2006. Konservasi Tanah dan Air. Institut Pertanian Bogor Press, Bogor.

[Balitbang Pertanian] Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2017. Teknologi Embung. http:// litbang.pertanian.go.id/tahukah-anda/156/ (diakses pada 10 Januari 2018).

[Dinas PUPR] Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Banten. 2015. Kajian evaluasi kinerja penyelesaian pengendalian banjir DAS Cilemer. Laporan Akhir. Dinas PUPR. Banten.

[Ditjen RLPS] Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial. 2014. Peraturan Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Nomor: P. 61 /Menhut-II/2014 tentang Pedoman Monitoring dan Evaluasi Daerah Aliran Sungai. Jakarta.

Djuwansah, M.R. 2006. Teknologi Indonesia. LIPI Press. Volume 29, No.2, Jakarta

Junaidi, E. dan S.D. Tarigan. 2012. Penggunaan model hidrologi SWAT (Soil and Water Assessment Tool) dalam pengelolaan DAS Cisadane. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 9:221-237.

Kustamar. 2013. Strategi pengendalian banjir berbasis konservasi sumber daya air di DAS Sungai Nangka, Lombok Timur. Konferensi Nasional Teknik Sipil 7, Surakarta 24-26 Oktober.

Moriasi, D.N., J.G. Arnold, M.W. Van Liew, R.L. Bingner, R.D. Harmel and T.L. Veith. 2007. Model evaluation guidelines for systematic quantification of accuracy in watershed simulation. American Society of Agricultural and Biological Engineers, 50:885-900.

[Pemprov Banten] Pemerintah Provinsi Banten. 2011. Peraturan Daerah No. 2 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten Tahun 2010-2030. Pemerintah Provinsi Banten, Banten.

[PP] Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012. 2012. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia.

Rachmawati, I. 2012. Konservasi Tanah dan Air Secara Partisipatif dengan Pendekatan Agroforestri Lokal. Prosiding Semiloka. Surakarta: 27-28 Juni 2011.

Rejekiningrum, P. dan U. Haryati. 2002. Panen hujan dan aliran permukaan untuk meningkatkan produktivitas lahan kering di Nyatnyono, DAS Kaligarang, Semarang. J. Agromet., 1:61-75.

Ruijter, J. and F. Agus. 2004. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS). World Agroforestry Center, Bogor.

Saleh, D.K., C.R. Kratzer, C.H. Green and D.G. Evans. 2009. Using the Soil and Water Assesment Tool (SWAT) to simulate runoff in Mustang Creek Basin, California. Scientific Investigation Report. US Department of Interior.

Santhi, C., J.G. Arnold, J.R. Williams, W.A. Dugas, R. Srinivasan and L.M. Hauck. 2001. Validation of the SWAT model on a large river basin with point and nonpoint sources. J. American Water Resour. Assoc., 37:1169-1188.

Slamet, N.S. dan Sarwono. 2016. Simulasi genangan banjir menggunakan data ASTER DEM pada aliran Sungai Cilemer. J. Sumber Daya Air, 12:61-67.

White, K.L. and I. Chaubey. 2005. Sensitivity analysis, calibration, and validation for a multisite and multivariable SWAT Model 1. JAWRA Journal of the American Water Resources Association, 41:1077-1089.

Diterbitkan
2018-04-01