Penilaian Bahaya dan Arahan Mitigasi Banjir di Cekungan Bandung

Hazard Assessment and Mitigation Directives of Flood Disaster in Cekungan Bandung Area

  • Muhammad Fitrah Irawan Program Studi Mitigasi Bencana dan Kerusakan Lahan, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga, Bogor, 16680
  • Yayat Hidayat Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Jl. Meranti Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
  • Boedi Tjahjono Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Jl. Meranti Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
Kata Kunci: Lahan kritis, penggunaan lahan, MTWI, rencana tata ruang

Abstrak

Banjir di Cekungan Bandung terjadi setiap tahun di wilayah cekungan terendah seperti di Kecamatan Majalaya, Ciparay, Deyeuhkolot, Rancaekek, Bojongsoang, dan Baleendah, Kab. Bandung. Kajian analisis bahaya dan arahan mitigasi banjir merupakan salah satu upaya untuk mengurangi risiko dari bencana tersebut. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis bahaya dan menyusun arahan mitigasi banjir di wilayah Cekungan Bandung. Bahaya banjir diidentifikasi dengan menganalisis daerah bahaya banjir menggunakan Modification Topography Wetness Index (MTWI), sedangkan arahan mitigasi banjir dianalisis secara deskriptif dengan membandingkan hasil analisis bahaya dengan data penggunaan lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 2.36% daerah Cekungan Bandung termasuk kelas bahaya tinggi, 7.15% termasuk bahaya sedang, dan 90.49% termasuk daerah bahaya rendah. Kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan yang rendah juga menjadi salah satu faktor penyebab banjir di Cekungan Bandung. Pada zona prioritas arahan mitigasi banjir dilakukan dengan pembuatan saluran drainase tambahan untuk mengalirkan air dari cekungan terendah. Selain itu, perlu dilakukan pengendalian penggunaan lahan dengan cara penegakan hukum terhadap penggunaan lahan yang tidak sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan dilakukan rehabilitasi hutan dan lahan pada lahan kritis di DAS Citarum Hulu.

Unduh

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

[BBWSC] Balai Besar Wilayah Sungai Citarum. 2011. Rencana Penanggulangan Terpadu Wilayah Sungai Citarum 2010-2025. Balai Besar Wilayah Sungai Citarum.

[BNPB] Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2016. Data Informasi Bencana Indonesia. Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Dasanto, B.D., B. Pramudya, R. Boer and Y. Suharnoto. 2014. Effects of forest cover change on flood characteristics in the upper Citarum Watershed. Journal of Tropical Forest Management, 20:141–149. doi: 10.7226/jtfm.20.3.141.

Grabs, T., J. Seibert, K. Bishop and H. Laudon. 2009. Modeling spatial patterns of saturated areas : A comparison of the topographic wetness index and a dynamic distributed model. Journal of Hydrology, 373(1–2):15–23. doi: 10.1016/j.jhydrol.2009.03.031.

Grimaldi, S., A. Petroselli, E. Arcangeletti and F. Nardi. 2013. Flood mapping in ungauged basins using fully continuous hydrologic – hydraulic modeling. Journal of Hydrology, 487:39–47. doi: 10.1016/j.jhydrol.2013.02.023.

Jensen, J.R. 1996. Introductory Digital Image Processing: A Remote Sensing Perspective 2nd Edition. Prenctice Hall, New Jersey.

Kourgialas, N. Nektarios and G.P. Karatzas. 2017. A national scale flood hazard mapping methodology: The case of Greece – Protection and adaptation policy approaches. Science of the Total Environment, 601–602:441–52. doi: 10.1016/j.scitotenv.2017.05.197.

Lillesand, T.M. dan R.W. Kiefer. 1997. Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra. Universitas Gajah Mada Press.

Listyarini, D. 2017. Analisis bahaya banjir DAS Citarum Hulu menggunakan HEC HMS [Tesis]. IPB. Bogor.

Manfreda, S., M. Di Leo and A. Sole. 2011. Detection of Flood-Prone Areas Using Digital Elevation Models. Journal of Hydrologic Engineering, 16:781–90. doi: 10.1061/(ASCE)HE.1943-5584.0000367.

Manfreda, S., F. Nardi, S. Caterina, S. Grimaldi, C. Angela, R. Giorgio dan A. Sole. 2014. Investigation on the use of geomorphic approaches for the delineation of flood prone areas. Journal of Hydrology, 517:863–76. doi: 10.1016/j.jhydrol.2014.06.009.

Munibah, K. 2008. Model spasial perubahan penggunaan lahan/penutupan lahan dengan pendekatan cellular automata: Studi kasus DAS Cidanau, Provinsi Banten. Globe, 10:108–20.

Sari, V. 2016. Analisis risiko dan arahan mitigasi longsor di Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat [Tesis]. IPB. Bogor.

Shrestha, S. and W. Lohpaisankrit. 2016. Flood hazard assessment under climate change scenarios in the Yang River Basin, Thailand. International Journal of Sustainable Built Environment, 6:285-298. doi: 10.1016/j.ijsbe.2016.09.006.

Tucker, G.E. and K.X. Whipple. 2002. Topographic outcomes predicted by stream erosion models: Sensitivity analysis and intermodel comparison. Journal of Geophysical Research: Solid Earth, 107(B9):ETG1-1-ETG1-16. doi: 10.1029/2001JB000162.

Yulianto, F, M. Marfai, Parwati dan Suwarsono. 2009. Model simulasi luapan banjir sungai Ciliwung di wilayah Kampung Melayu–Bukit Duri Jakarta. Jurnal Penginderaan Jauh, 6:43–53.

Diterbitkan
2018-04-01