Kecukupan Hara Fosfor pada Pertumbuhan dan Produksi Kedelai dengan Budidaya Jenuh Air di Tanah Mineral dan Bergambut

Phosporus Sufficiency for Growth and Production of Soybean under Saturated Soil Culture in Mineral and Peaty Soils

  • Bachtiar Bachtiar Fakultas Pertanian Universitas Gorontalo, Limboto-Gorontalo, 96212, Indonesia
  • Munif Ghulamahdi Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB, Jl. Meranti Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
  • Maya Melati Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB, Jl. Meranti Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
  • Dwi Guntoro Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB, Jl. Meranti Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
  • Atang Sutandi Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian IPB, Jl. Meranti Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680

Abstrak

Tujuan penelitian adalah menentukan dosis dan pemberian pupuk  P pada varietas kedelai di tanah bergambut dan mineral dengan budidaya jenuh air di lahan pasang surut. Penelitian ini dilaksanakan di tanah bergambut dan mineral lahan pasang surut tipe B dan C di Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan dari April hingga Agustus 2014.  Penelitian menggunakan rancangan petak-petak terpisah. Petak utama adalah varietas (Willis dan Tanggamus), anak petak adalah waktu aplikasi (0, 0 dan 4 MST), dan anak-anak petak adalah dosis pupuk (0, 36, 72, 108 kg P2O5 ha-1). Hasil percobaan menunjukkan bahwa produktivitas kedelai di tanah mineral bergambut lebih rendah daripada di tanah mineral. Di tanah mineral bergambut waktu aplikasi fosfor pada 0 dan 4 MST lebih meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas, sedangkan waktu aplikasi fosfor di tanah mineral lebih baik pada umur pada 0 dan 4 MST. Dosis pupuk 108 kg P2O5 ha-1 meningkatkan produktivitas tanaman kedelai di tanah mineral bergambut sedangkan dosis 72 kg P2O5  ha-1 lebih baik untuk tanah mineral. Pada tanah mineral bergambut, interaksi (Tanggamus, waktu aplikasi 0 dan 4 MST serta dosis 72 kg P2O5 ha-1), menghasilkan produktivitas tanaman kedelai tertinggi (2.83 ton ha-1). Sementara itu interaksi (Tanggamus, waktu aplikasi 0 dan 4 MST serta dosis 72 kg P2O5 ha-1) menghasilkan produktivitas tanaman kedelai tertinggi 3.8 ton ha-1 di tanah mineral dengan teknik budidaya jenuh air di lahan pasang surut.

Kata kunci : Dosis pupuk, Glycine max (L) Merr., fosfor, kemasaman tanah, varietas

Unduh

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2016-04-01