Density and ecological index of nudibranch in Humbolt Bay Water Jayapura City, Papua Province, Indonesia

Indeks keanekaragaman, keseragaman, dan dominasi nudibranch di perairan Teluk Humbolt, Kota Jayapura, Papua, Indonesia

  • Yunus Pajanjan Paulangan Cenderawasih University
  • Agustinus Satrio Supoyo Universitas Cenderawasih
  • John Dominggus Kalor Universitas Cenderawasih
Kata Kunci: Nudibranch, Indeks Ekologi, Teluk Humbolt Jayapura

Abstrak

Nudibranch merupakan avertebrata laut dari filum moluska klas gastropoda subkelas Opisthobranchiata. Nudribanch memiliki banyak manfaaf karena kandungan senyawanya, memiliki keindahan warna yang menarik sebagai objek foto wisata bawah air, dan dapat dimakan serta  dapat menjadi salah satu biota indikator kesehatan ekosistem. Penelitian ini untuk mengetahui Kepadatan, Indeks Keanekaragaman,  Indeks Keseragaman, dan Indeks Dominansi serta kondisi parameter perairan yang mendukun pertumbuhan dan perkembangan nudibranch di Teluk Humbolt Kota Jayapura. Metode penelitian yang digunakan metode Underwater Visual Census (UVC) pada kedalaman 5 m dan 10 m dengan lebar pengamatan 2,5 ke kanan dan ke kiri sepanjang 100 m. Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 14 jenis nudibranchia dengan jumlah total 122 individu, dengan dominan jenis yang dijumpai Phyllidiella pustulosa dan Phyllidia varicosa. Kepadatan nudibranch cukup rendah yakni sekitar 0,022-0,036 individu/m2 , Indeks Kenakeragaman tergolong rendah, yakni sekitar 1,228-1,463, Indeks Keseragaman tergolong populasinya sedikit yakni 0,120-0,260 (mendekati 0), serta Indeks Dominansi cukup stabil yakni 0,270-0,402. Berdasarkan data parameter perairan, didapatkan bahwa perairan dan habitat di Teluk Humbolt berada dalam tekanan yang diindikasikan dengan menurunnya kualitas ekosistem, namun masih dalam kondisi normal yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan biota laut khususnya nudibranch.

Unduh

##plugins.generic.usageStats.noStats##

##submission.authorBiography##

##submission.authorWithAffiliation##
Marine and Coastal Management Program

Referensi

Aiken RB. 2003. Some aspects of the life history of an intertidal population of the Nudibranch Dendronotus frondosus (Ascanius, 1774) (Opisthobranchia: Dendronotoidea) in the bay of fundy. Veliger. 46(2): 169-175. Arbi UY. 2012. Aspek biologi dan sistematika nudibranch. Fauna Indonesia. 10(1):22-29.

Behrens DW. 2005. Nudibranch bihavior. New Publications, Inc. Jacksonville, FL. 176 pp.Boyd CE. 1988. Water Quality in Warmawater Fish Ponds. FourthPrinting. Auburn University Agriculture Experiment Station. Alabama. USA. 359p.

Cyrne R, Rosa IC, Faleiro F, Dionísio G, Baptista M, Couto A, Pola M,Rosa R. 2018. Nudibranchs outofwater: long-term temporal variations intheabundance oftwo Dendrodorisspecies underemersion. Helgol Mar Res 72:14

Daly AJ, Baetens JM, De Baets B. 2018. Ecological diversity: measuring the unmeasurable. Mathematics.6:119. Dayrat B. 2006. A Taxonomic revision of paradoris sea slugs (Mollusca: Gastropoda: Nudibranchia: Doridina). Zoological Journal of the Linnaean Society. 147(2): 125-238.

Debelius H. 2004. Nudibranch and Sea Snails Indo-Pacific Field Guide. Frankfurt. IKAN-Unterwasserarchiv.320p.

Dionisio G, Rosa R, Leal MC, Cruz S, Brandao C, Calado G, Serodio J, Calado R. 2013. Beauties and beasts: a portrait of sea slugsaquaculture. Aquaculture. 408:1–14.

Effendi H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius. 258p.

English S, Wilkinson C, Baker V. 1997. Survey Manual For Tropical Marine Resources(2ndEdition). Townsville. ASEAN –Australia Marine Science Project Living Coastal Resources. Australia. 390p.

Fisch K, Hertzer C, Bohringer N, Wuisan ZG, Schillo D, Bara R, Kaligis F, Wagele H, Konirg GM, Schaberle T. 2017. The potential heterobranche found around Bunaken Island for the production of bioactive compounds. Marine drugs.15: 1-45.

Grande C, Templado J, Cervera JL,Zardoya R. 2004. Phylogenetic Relationships Among Opistobranchia (Mollusca: Gastropoda) Based on Mitochondrial cos 1, trnv, and rrnl Genes. Molecular Phylogenetics and Evolution. 33: 378-388.

Karuso P, Scheuer PJ. 2002. Natural products from three nudibranchias: nembrotha kubaryana, hypselodoris infucata and chromodoris petechialis. Molecules.7:1-6.

Krebs CJ. 1994. Ecology The Eksperimental Analysis of Distribution and Abudance. Third edition. New York:Haeper and Row Publisher. 672p.

Magurran AE. 1988. Ecological Diversity and Its Measurement.New Jersey: Princeton University Press. 192p

Odum EP. 1996. Dasar-dasar ekologi: Terjemahan dari Fundamental of Ecology. Alih Bahasa T Samingan, Edisi ketiga. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 697p.

Pidwirny MJ. 2000. Fundamentals of Physical Geography. http://www.geog.ouc.bc.ca/physgeog/physgeoglos/i.

Sari LN, Aunurohim. 2013. Korelasi komunitas nudibranchia dengan komunitas porifera di perairan Pasir Putih, Situbondo. Jurnal Sains dan Seni Pomits.2(2): 2337-3520.

Setyobudiandi I. 1997. Makrozoobentos. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Wagele H, Klussmann-Kolb A. 2005. Opistobranchia (Mollusca: Gastropoda)–more than just slimy slugs. shell reduction and its implications on defence and foraging. Frontiers in Zoology. 2(3): 1-18.

Wagele H, Klussmann-Kolb A, Verbeek A, Schrodl M. 2013. Flashback and foreshadowing a review of the taxon Opisthobranchia. Organisms, Diversity and Evolution.14:133–149.

Diterbitkan
2021-06-29