Identifikasi Kedalaman Pirit dan Kaitannya Terhadap Kesehatan dan Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) ( Studi Kasus di Perkebunan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk )

  • Aris Primayuda Padjajaran University
  • Abraham Suriadikusumah Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran
  • M Amir Solihin Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran
Kata Kunci: sulfat masam, NDVI, kelapa sawit, produktivitas, pirit, sentinel

Abstrak

Lapisan pirit (FeS2) merupakan penciri khusus dari tanah sulfat masam. Dalam kondisi teroksidasi, pirit menghasilkan asam sulfat yang dapat menyebabkan tanah menjadi masam sampai sangat masam (pH 2-3). Hal tersebut tentunya menjadi masalah dalam perkembangan tanaman, termasuk kelapa sawit. Oleh karena itu, pengelolaan tanah asam sulfat harus memperhatikan kedalaman lapisan pirit. Studi tentang identifikasi pirit dan penggunaan penginderaan jauh dalam memantau kesehatan tanaman sangat diperlukan untuk mengoptimalkan produksi kelapa sawit di tanah sulfat masam.Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus mulai dari survei detil dan pemetaan kedalaman pirit, analisis kesehatan tanaman, dan analisis produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lapisan pirit di lokasi penelitian berada pada kedalaman 30 cm sampai lebih dari 120 cm dari permukaan tanah. Berdasarkan klasifikasi kedalaman pirit, lokasi penelitian didominasi oleh lahan dengan kedalaman pirit sedang (60-120 cm) seluas 1.701,33 ha. Sebagian areal lainnya memiliki kedalaman pirit dangkal (<60 cm) seluas 484,85 ha, dan pirit dalam (>120 cm) seluas 163,75 ha. Terdapat kecenderungan hubungan linier positif antara kedalaman pirit, nilai NDVI ((normalized difference vegetation index) atau kesehatan tanaman, dan produktivitas tanaman. Nilai NDVI dan produktivitas tanaman cenderung lebih baik dengan semakin meningkatnya kedalaman pirit. Hal ini terlihat dari nilai NDVI yang lebih tinggi seiring dengan semakin dalam tingkat kedalaman pirit. Produktivitas tanaman pada lahan dengan kedalaman pirit dalam, berbeda nyata dengan pirit sedang ataupun dangkal. Semakin dangkal kedalaman pirit, produksi kelapa sawit semakin menurun. Penurunan produksi pada kedalaman pirit sedang dan dangkal berturut-turut adalah 19% dan 39%. Upaya pengelolaan lahan sebaiknya disesuaikan dengan kedalaman dan karakteristik pirit.

Unduh

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Adhi, I.W., N.S. Ratmini dan I.W. Swastika. 1997. Pengelolaan Tanah dan Air Lahan Pasang Surut. In Puslibangtrans. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Chai, T. and R.R. Draxler. 2014. Root mean square error (RMSE) or mean absolute error (MAE)? -Arguments against avoiding RMSE in the literature. Geoscientific Model Development, 7(3): 1247–1250. https://doi.org/10.5194/gmd-7-1247-2014

Dent, D. 1986. Acid Sulphate Soils: A Baseline for Research and Development.

Dewi, A.C. 2019. Citra Sentinel-2 Untuk Identifikasi Kesehatan Kelapa Sawit Di Kebun Sei Galuh PTPN V Riau. Universitas Gadjah Mada.

Hutasuhut, A.H., W. Anggraeni dan R. Tyasnurita. 2014. Pembuatan aplikasi pendukung keputusan untuk peramalan persediaan bahan baku produksi plastik blowing dan inject menggunakan metode ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) di CV. Asia. Jurnal Teknik Pomits, 3(2): A-169-A-174.

Pupathy, U.T. and S. Paramananthan. 2014. Agro-management for oil palms planted on acid sulfate soils. Selectes Paper on Soil Science - Problem Soil, June, 1–17.

Pupathy, U.T. and N. Sundian. 2020. Key agronomic management factors for maximising oil palm (Elaeis guineensis Jacq.) yields on acid sulphate soils in Malaysia and Indonesia. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 454(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/454/1/012171

Purnomo, H. 2012. Aplikasi Metode Interpolasi inverse distance weighting dalam penaksiran sumberdaya laterit nikel. Jurnal Angkasa, 49–60.

Pusparani, S. 2018. Karakterisasi sifat fisik dan kimia pada tanah sulfat masam di lahan pasang surut. Jurnal Hexagro, 2(1): 1–4.

Santoso, H. dan A. Susanto. 2020. Dampak serangan sekunder pada budidaya tanaman kelapa sawit di lahan sulfat masam dengan tata kelola air yang tidak optimal. Warta PPKS, 25(3): 101–108.

Saputra, R. 2021. Sistem Informasi Geografis Perkebunan Kelapa Sawit Menggunakan NDVI Pada PTPN V Provinsi Riau (Vol. 2, Issue 1). Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Riau.

Shamshuddin, J., A. Elisa Azura, M.A.R.S. Shazana, C.I. Fauziah, Q.A. Panhwar and U.A. Naher. 2014. Properties and management of acid sulfate soils in Southeast Asia for sustainable cultivation of rice, oil palm, and cocoa. In Advances in Agronomy (1st ed., Vol. 124). Elsevier Inc. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-800138-7.00003-6

Suastika, I.W., W. Hartatik, dan I.G.M. Subiksa. 2014. Karakteristik dan Teknologi Pengelolaan Lahan Sulfat Masam Mendukung Pertanian Ramah Lingkungan. Pengelolaan Lahan Pada Berbagai Ekosistem Mendukung Pertanian Ramah Lingkunenelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian. 2014.Gan., 1986: 95–120.

Subiksa, I.G.M. dan D. Setyorini. 2009. Pemanfaatan Fosfat Alam untuk Lahan Sulfat Masam. In Fosfat Alam : Pemanfaatan Pupuk Fosfat Alam sebagai Sumber Pupuk P (pp. 62–83). Balai Penelitian Tanah, Badan Pengembangan dan Penelitian Pertanian.

Sutandi, A., B. Nugroho dan B. Sejati. 2011. Hubungan kedalaman pirit dengan beberapa sifat kimia tanah dan produksi kelapa sawit (Elaeis guineensis). Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan, 13(1): 21. https://doi.org/10.29244/jitl.13.1.21-24

Sutarta, E.S., D. Wiratmoko dan E.N. Akoeb. 2020. kesuburan tanah, pertumbuhan dan produktivitas tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis) pada tiga kedalaman mineral pirit. Jurnal Penelitian Kelapa Sawit, 28(2): 71–84.

Taufik, V.V., A. Sukmono dan H.S. Firdaus. 2021. Estimasi produktivitas kelapa sawit menggunakan metode NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) dan ARVI (Atmospherically Resistant Vegetation Index) dengan Citra Sentinel-2A (Studi Kasus : Beberapa Wilayah di Provinsi Riau). Jurnal Geodesi Undip, 10(1): 153–162. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/29636

Winarna. 2017. Pertumbuhan tanaman kelapa sawit di lahan pasang surut. Jurnal Pertanian Tropik, 4(1): 95–105. https://doi.org/10.32734/jpt.v4i1.3075

Yao, X., B. Fu, Y. Lü, F. Sun, S. Wang and M. Liu. 2013. Comparison of four spatial interpolation methods for estimating soil moisture in a complex terrain catchment. PLoS ONE, 8(1). https://doi.org/10.1371/journal.pone.0054660

Diterbitkan
2022-03-14