Collembola Abundance and Diversity and Its Correlation With Soil Fertility Status of Tin Mine Pilot Reclamation Project Bukit Layang Village, Bangka

Kelimpahan dan Keanekaragaman Collembola dan Hubungannya dengan Tingkat Kesuburan Tanah Lahan Percontohan Reklamasi Tambang Timah Desa Bukit Layang, Bangka

  • Frista Chairunnisa Program Studi Biologi Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi Universitas Bangka Belitung, Kampus Terpadu Universitas Bangka Belitung, Balunijuk, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia.
  • Riko Irwanto Program Studi Biologi Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi Universitas Bangka Belitung, Kampus Terpadu Universitas Bangka Belitung, Balunijuk, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia.
  • Rion Apriyadi Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi Universitas Bangka Belitung, Kampus Terpadu Universitas Bangka Belitung, Balunijuk, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia
Keywords: Bioindicator, Mesofauna, Springtail

Abstract

Bangka Island is the largest tin producer in Indonesia, dominated by onshore mining. Various ex-tin mining land reclamation programs have been implemented in Bangka and to monitor its success, indicators that characterize soil quality improvement are needed. One of the bioindicators that has potential as an indicator of the success of the reclamation program is the soil mesofauna community, such as Collembola (Springtail). Further research and variations in the correlation of data are needed to support this statement. This study calculates the abundance, diversity, species richness, evenness, and dominance of Collembola family associated with several soil fertility parameters. The research location is a pilot reclamation land of the alluvial inland tin mine “Air Kundur 3”. Seven families of Collembola were found with the abundance of 6,642 inviduals. The category of this land reclamation is low soil fertility. The results showed that an increase in the diversity, richness and evenness index values ​​was followed by an increase in the parameters C-Organic, Cation Exchange Capacity, thickness and dry weight of litter. The increase in the relative abundance and dominance of Collembola was followed by a decrease in the index of diversity, richness and evenness of species. This study confirm the prediction that the diversity, richness, and evenness index of Collembola species can be used as an indicator of soil fertility in post-tin mining reclamation.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Auclerc, A., J.F. Ponge, S. Barot, and F. Dubs. 2009. Experimental Assessment of Habitat Preference and Dispersal Ability of Soil Springtail. Soil Biology and Biochemistry, 41: 1596-1604.

Cipola, N., D.D. Silva and B.C. Bellini. 2018. Thorp and Covich’s Freshwater Invertebrates. Class Collembola. https://www.researchgate.net/ (diakses 15 Februari 2021).

Erniyani, K., S. Wahyuni dan Y.M.S.W. Pu’u. 2010. Struktur Komunitas Mesofauna Tanah Perombak Bahan Organik pada Vegetasi Kopi dan Kakao. Agrica., 3: 1-8.

Eviati, S. 2009.Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air, dan Pupuk.Petunjuk Teknis.Edisi 2. Balai Penelitian Tanah. Bogor.

Fatimah, E. Cholik dan Y.R. Suhardjono. 2012. Collembola Permukaan Tanah Kebun Karet, Lampung. Zoo Indonesia, 21: 17-22.

Greenslade, P. 2007. The Potential of Collembola to Act as Indicators of Landscape Stress in Australia. Australian Journal of Experimental Agriculture, 47: 424-434.

Hamid, I., S.J. Priatna dan A. Hermawan. 2017. Karakteristik Beberapa Sifat Kimia Tanah Lahan Bekas Tambang. Jurnal Penelitian Sains, 19: 23-31.

Haryadi, D., Darwance dan R.D. Salfutra. 2018. Implementasi Tanggungjawab Reklamasi Pertambangan Timah di Pulau Belitung. Jurnal Hukum Progresif, 12: 2083-2101.

Hidayat, M. 2017. Analisis Vegetasi dan Keanekaragaman Tumbuhan di Kawasan Manifestasi Geotermal Ie Suum Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Biotik, 5: 114-124.

Junior, B.H.M.and J.D. Hay. 2008. A new instrument for measurement and collection of quantitative samples of the litter layer in forests. Forest Ecology and Management, 255: 2244–2250.

Kaspari, M. and S.P. Yanoviak. 2008. Biogeography of Litter Depth in Tropical Forest: Evaluating the Pkhalhosporus Growth Rate Hypothesis. Functional Ecology, 22: 919-923.

Khalif, U., S.R. Utami dan Z. Kusuma. 2014. Pengaruh Penanaman Sengon (Paraserianthes Falcataria) Terhadap Kandungan C dan N Tanah di Desa Slamparejo, Jabung, Malang. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan., 1: 9-15.

Magurran, A.E. 1988. Ecological Diversity and Its Measurement. Chapman & Hall. Bangor.

Niwangtika, W. dan Ibrohim. 2017. Kajian Komunitas Ekor Pegas (collembola) pada Perkebunan Apel (malus sylvestris mill.) di Desa Tulungrejo Bumiaji Kota Batu. Bioeksperimen, 3: 76-82.

Nurtjahya, E., J. Franklin, Umroh and F. Agustina. 2016. The Impact of Tin Mining in Bangka Belitung and its Reclamation Studies. MATEC Web of Conferences SICEST., 101: 1-6.

Nurtjahya, E., D. Setiadi, E. Guhardja, Muhadiono dan Y. Setiadi. 2007. Populasi Collembola di Lahan Revegetasi Tailing Timah di Pulau Bangka. Biodiversitas, 8: 309-313.

Nurcholis, M., A. Wijayani and A. Widodo. 2013. Clay and Organic Matter Applications on the Coarse Quartzy Tailing Material and the Sorghum Growth on the Post Tin Mining at Bangka Island. Journal of Degraded and Mining Lands Management, 1: 27-32.

Ome, A.J., W.I.I. Mella dan M. Pian. 2012. Kandungan C-Organik Tanah dan Total Nitrogen pada Tanah Vertisol yang Telah Dibakar dan Tidak Dibakar. Agrica, 5: 67-76.

Pertiwi, W. 2020. Keanekaragaman Collembola di Kawasan Karst Malang Selatan [skripsi]. UIN Sunan Ampel. Surabaya.

Refliaty dan Endriani. 2018. Kepadatan Tanah Pasca Tambang Batu Bara Setelah di Revegetasi (Studi Kasus Reklamasi Lahan Bekas Tambang Batubara PT. Nan Riang). Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi, 2: 107-114.

Sabaruddin, S.N.A. Fitri dan S. Lestari. 2009. Hubungan antara Kandungan Bahan Organik Tanah dengan Periode Pasca Tebang Tanaman HTI Acacia Mangium Willd. J. Tanah Trop., 14: 105-110.

Sari, R. dan R. Prayudyaningsih. 2018. Perkembangan Bintil Akar pada Semai Sengon Laut (Paraserianthes Falcataria (L) Nielsen). Info Teknis Eboni., 15: 105-119.

Siringoringo, H.H. 2014. Peranan Penting Pengelolaan Penyerapan Karbon Dalam Tanah. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 11: 175-192.

Suhardjono, Y.R., L. Deharveng and A. Bedos. 2012. Collembola (Ekorpegas).Vegamedia. Bogor.

Suryaningtyas, D., B. Sulistijo, Iskandar, U. Sudadi, D. Adriyanto, Kusumo dan Y. Srihartati. 2019. Buku Pegangan untuk Praktik Terbaik yang Tersedia dalam Reklamasi Tambang Darat Timah Aluvial di Indonesia. Pembelajaran dari Proyek Percontohan Reklamasi Air Kundur 3, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Bundesanstalt für Geowissenschaften und Rohstoffe. Jakarta.

Supriadi, A. et al. 2016. Analisis Pembentukan Harga di Bursa Timah Indonesia dan Dunia. Pusat Data dan Teknologi Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral., Jakarta.

Taqiyuddin, M.F.K dan L. Hidayat. 2020. Reklamasi Tanaman Adaptif Lahan Tambang Batubara PT. BMB Blok Dua Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan. Ziraa’ah, 45: 285-292.

Utomo, F.I,, J. Prihatin dan I.N. Asyiah. 2019. Identifikasi Mesofauna Tanah pada Lahan Tanaman Kopi Arabika di Perkebunan Kalibendo Banyuwangi. Saintifika, 21: 39-51.

Widrializa. 2016. Kelimpahan dan Keanekaragaman Collembola pada Empat Penggunaan Lahan di Lanskap Hutan Harapan, Jambi [tesis]. IPB. Bogor.

Yu, D., F. Zhang and L. Deharveng. 2014. A Remarkable New Genus of Oncopoduridae (Collembola) from China. Journal of Natural History, 48: 2069-2082.

Published
2022-10-01
How to Cite
ChairunnisaF., IrwantoR., & ApriyadiR. (2022). Collembola Abundance and Diversity and Its Correlation With Soil Fertility Status of Tin Mine Pilot Reclamation Project Bukit Layang Village, Bangka: Kelimpahan dan Keanekaragaman Collembola dan Hubungannya dengan Tingkat Kesuburan Tanah Lahan Percontohan Reklamasi Tambang Timah Desa Bukit Layang, Bangka. Jurnal Ilmu Tanah Dan Lingkungan, 24(2), 103-109. https://doi.org/10.29244/jitl.24.2.103-109