SPECIES COMPOSITION, STRUCTURE, AND MANAGEMENT IN GAYO COFFEE-BASED AGROFORESTRY SYSTEM The Case of Mude Nosar Village, Central Aceh Regency

Adisti Permatasari Putri Hartoyo, Labana Hutagalung, Fifit Kulsum, Arzyana Sunkar, Elis Nina Herliyana, Syafitri Hidayati

Abstract

Gayo coffee has many benefits in terms of the environment, economy, and socio-cultural aspects, especially for the Gayo tribe. Recently, Gayo coffee has been the main commodity for the plant cultivation of the Gayo tribe, including the Mude Nosar as local farmers. One of the ways to cultivate Gayo coffee is through an agroforestry system. However, limited reports on the tree species composition and its management in Gayo coffee-based agroforestry needs to be explored. This study aims i) to identify the tree species composition and structure, as well as 2) to analyze the management of Gayo coffee-based agroforestry system in Mude Nosar Village. The study method used plot establishment for vegetation analysis, and interviewed the Gayo coffee farmers. The results showed that the number of tree species at all growth stages was 26 species. The highest Important Value Index (IVI) at the understory and sapling level in order was rumput kerbau (Paspalum conjugatum) and Gayo coffee (Coffea arabica), while at the seedling, pole, and tree levels were dominated by lamtoro (Leucaena leucocephala). The local farmers often use lamtoro as a shade tree for Gayo coffee in agroforestry system. The species diversity index (H') showed low values at all growth levels, except for understory plants with moderate values. The horizontal structure of the tree stand showed an inverted J curve, meaning that the regeneration rate is normal. The vertical structure of the tree stand belongs to strata C and D. The local farmers have applied good Gayo coffee management practices through an agroforestry system including land and seed preparation, planting, maintenance, and harvesting techniques. Coffee seeds and seedlings are from natural regeneration. Plant maintenance techniques are carried out by weeding, pruning, organic fertilization, and controlling pests and diseases. The harvest coffee season is generally twice a year. The management of Gayo coffee using an agroforestry system impacts the ecological, economic, and social aspects. 

References

Anwar R, Suzanna E, Djatmiko. 2021. Pengujian efektifitas herbisida hayati di perkebunan kopi pada berbagai kondisi agroekologi. Jurnal Agroqua Pengujian Efektifitas Herbisida Hayati. 19(1):115–125.
Atangana, A., Khasa, D., Chang, S., & Degrande, A. 2014. The benefits and services of agroforestry systems Tropical Agroforestry: Springer.
Bachtiar B, Ura R. 2017. Pengaruh tegakan lamtoro gung Leucaena leucocephala L. terhadap kesuburan tanah di Kawasan Hutan Ko’mara Kabupaten Takalar. Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan 8 (15): 1-6.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. Analisis Sosial Ekonomi Petani di Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Dahang D, Munthe KPSM. 2020. Pengaruh teknik budidaya terhadap produksi kopi (Coffea spp. L.) Masyarakat Karo. Jurnal Agroteknosains. 4 (2) : 47-62.
Dianty MA, Arbaningrum R, Khalisa S. 2022. Pemanfaatan lubang resapan biopori sebagai alih fungsi lahan dan upaya mitigasi banjir. Jurnal Pengabdian Dharma Laksana. 4 (2) : 209-217.
Erfan M, Purnomo H, Haryadi NT. 2019. Siklus hidup penggerek buah kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) pada perbedaan pakan alami buah kopi dan pakan buataan. Berkala Ilmiah Pertanian. 2(2): 82-86.
Falahuddin Y, Raharjeng AR, Harmeni L. 2016. Pengaruh pupuk organik limbah kulit kopi (Coffea arabica L.) terhadap pertumbuhan bibit kopi. Jurnal Bioilmi. 2(2):108–120.
Faluthi S. 2021. Tumbuhan kunci budaya masyarakat Gayo Serbejadi di Kawasan Ekosistem Leuser, Aceh Timur [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor
Fauzi RA. 2019. Dampak penggunaan pohon pelindung terhadap produksi kopi arabika di Desa Kelupak Mata, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah [Skripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Hakim L. 2021. Agroforestri Kopi: Mendorong Tanaman Hayati dan Wisata Kopi. Malang: Media Nusa creative.
Harni R, Samsudin, Amaria W, Indriati G, Soesanthy F, Khaerati, Taufiq E, Hasibuan AB, Hapsari AD. 2015. Teknologi Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Kopi. Jakarta: Indonesian Agency for Agricultural Researchand Development (IAARD) Press.
Hartoyo APP, Wijayanto N, Olivita E, Rahmah H, Nurlatifah A. 2019. Keanekaragaman hayati vegetasi pada sistem agroforest di Desa Sungai Sekonyer, Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah. Jurnal Silvikultur Tropika. 10(2): 100-107.
Hartoyo APP, Sunkar A, Ramadani R, Faluthi S, Hidayati S. 2021. Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) analysis for vegetation cover in Leuser Ecosystem area, Sumatra, Indonesia. Biodiversitas 22 (3): 1160-1171.
Hindayana D, Judawi D, Priharyanto D, Luther GC, Purnayara GNR, Mangan J, Untung K, Sianturi M, Mundy R, Riyanto. 2002. Musuh Alami, Hama dan Penyakit Tanaman Kopi. Jakarta: Direktorat Perlindungan Perkebunan, Direktorat Bina Produksi Perkebunan, dan Departemen Pertanian.
Kadir S, Kanro MZ. 2006. Pengaruh pupuk organik terhadap pertumbuhan dan produksi kopi Arabika. Jurnal Agrivigor.6 (1): 85-92.
Khalisuddin, Setyantoro AA, Gayosia AP, Bathin WR, As NB. 2012. Kopi dan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Gayo. Banda Aceh: BPNB Banda Aceh.
Lumbanraja FR, Rosdiana S, Sudarsono H, Junaidi A. 2020. Sistem pakar diagnosa hama dan penyakit tanaman kopi menggunakan Metode Breadth First (BFS) berbasis web. Jurnal Sistem Informasi dan Telematika 11 (1): 1-9. Diversity. United Kingdom (GB):TJ International, Padstow, Cornwall.
Magurran AE. 1988. Ecological Diversity and its Measurement. New Jersey (US): Princeton University Press.
Maharani JS, Susilo FX, Swibwa IG, Prasetyo J. 2013. Keterjadian penyakit tersebab jamur pada hama penggerek buah kopi (Pbko) di pertanaman kopi agroforestri. Jurnal Agrotek Tropika 1 (1): 86-91.
Mahyuda, Amanah S, Tjitropranoto P. 2018. Tingkat adopsi good agricultural practices budidaya kopi arabika Gayooleh petani di Kabupaten Aceh Tengah. Jurnal Penyuluhan. 14 (2) : 308-323.
Mayrowani H, Ashari. 2011. Pengembangan agroforestry untuk mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan petani sekitar hutan. Forum Penelitian Agro Ekonomi. 29(2): 83 – 98.
Meiln A, Nasamsir, Riyanto S. 2017. Tingkat serangan hama utama dan produksi kopi liberika tunggal komposit (Coffea sp.) di Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Jurnal Media Pertanian 2 (1): 1-9.
Mulyani C, Heviyanti M. 2017. Eksplorasi musuh alami (predator dan parasitoid) hama dan tanaman padi (Oryza sativa, L.) di Kabupaten Aceh Timur. Di dalam: Mulyani C, editor. Prosiding Seminar Nasional Multi-Disiplin Ilmu Unaya; 2017 Nov 4; Aceh Timur, Indonesia. Aceh Timur.
Nugrahani F. 2014. Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan Bahasa. Solo: Cakra Books.
Nurudin FA, Kariada N, Irsadi A. 2013. Keanekaragaman jenis ikan di Sungai Sekonyer Taman Nasional Tanjung Puting Kalimantan Tengah. Unnes Journal of Life Science. 2 (2) : 118-125.
Odum EP. 1993. Dasar-Dasar Ekologi Penerjemah: Tjahyono Samingan. Bandung: CV Remadja.
Pramulya R. 2021. Desain sistem pertanian dan agroindustri kopi arabika Gayo berkelanjutan di Provinsi Aceh [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Reynolds JF, Ludwig JA. 1988. Statistical Ecology: A Primer Methods and Computing. New York (US): John Wiley and Sons.
Rumondang J, Setiadi Y, Hilwan I. 2016. Uji adaptabilitas Paspalu conjugatum Berg, Setaria splendida Stapf, dan Vetiveria zizanoides (L.) Nash pada toksisitas alumunium. Jurnal Silvikultur Tropika. 7 (3) : 211-216.
Sajimin. 2006. Pemanfaatan tanaman Lamtoro tahan hama Kutu Loncat untuk produksi hijau pakan ternak: Suatu Kajian Pustaka. Animal Production. 8(2): 143-151.
Septiawan W, Indriyanto, Duryat. 2017. Jenis tanaman, kerapatan, dan stratifikasi tajuk pada hutan kemasyarakatan kelompok tani Rukun Makmur 1 di Register 30 Gunung Tanggamus, Lampung. Jurnal Sylva Lestari 5(2): 88-101.
Sirait M, Rahmatia F, Pattulloh. 2018. Komparasi indeks keanekaragaman dan indeks dominansi fitoplankton di Sungai Ciliwung Jakarta. Jurnal Kelautan. 11 (1) : 75-79.
Sobari I, Sakiroh, Purwanto EH. 2012. Pengaruh jenis tanaman penaung terhadap pertumbuhan dan persentase tanaman berbuah pada kopi arabika varietas Kartika I. Buletin RISTRI. 3 (3) : 217-222.
Soerianegara I, A. Indrawan. 1988. Ekologi Hutan Indonesia. Bogor: Fakultas Kehutanan IPB.
Subrata BAG, Setiawan BA. 2018. Keragaman vegetasi gulma di bawah tegakan pohon karet (Hevea brasiliensis) pada umur dan arah lereng yang berbeda di PTPN IX Banyumas. Jurnal Ilmiah Pertanian. 14 (2) : 1-13.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sukiman U. 2020. Integrasi Teologi dan Budaya dalam Aktivitas Ekonomi Suku Gayo. Medan: CV. Manhaji.
Thoriq A, Wahyu K, Sugandi, Sampurno RM, Soleh MA. 2019. Pengetahuan dan tindakan petani dalam pengendalian organisme pengganggu tanaman kopi berbasis agroforestri di Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Jurnal Agrifor. 18(1): 33-42.
Wahyuningsih E, Faridah E, Budiadi, Syahbudin A. 2019. Komposisi dan keanekaragaman tumbuhan pada habitat ketak (Lygodium circinatum (Burm. (SW.))) di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Jurnal Hutan Tropis. 7(1): 92-105.
Yulistyarini T. 2013. Agroforestri kopi dan pengaruhnya terhadap layanan ekosistem di daerah resapan air krisik (Ngantang, Kabupaten Malang).

Authors

Adisti Permatasari Putri Hartoyo
adistipermatasari@apps.ipb.ac.id (Primary Contact)
Labana Hutagalung
Fifit Kulsum
Arzyana Sunkar
Elis Nina Herliyana
Syafitri Hidayati
HartoyoA. P. P., HutagalungL., KulsumF., SunkarA., HerliyanaE. N. and HidayatiS. (2023) “SPECIES COMPOSITION, STRUCTURE, AND MANAGEMENT IN GAYO COFFEE-BASED AGROFORESTRY SYSTEM: The Case of Mude Nosar Village, Central Aceh Regency”, Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management). Bogor, ID, 13(1), pp. 37-48. doi: 10.29244/jpsl.13.1.37-48.

Article Details