Penanganan GSD (German Sheperd) yang Terinfeksi CPV (Canine Parvovirus) dan Parasit Darah Babesia sp. serta Anaplasma Sp. di Antasari Pet Clinic Samarinda

  • Silvana Arpin Antasari Pet Clinic
  • Intan Purwa Dewantari Antasari Pet Clinic
Kata Kunci: Parvovirus, Babesia, Anaplasma

Abstrak

Canine Parvovirus (CPV) merupakan penyakit virus pada anjing yang menyebabkan penyakit pencernaan akut pada anak anjing. Penyakit ini sangat menular dan menjadi penyebab kematian paling tinggi terutama menyerang anak anjing umur 2–6 bulan. Babesia dan Anaplasma merupakan suatu penyakit parasit yang disebabkan oleh mikroorganisme intraseluler gram negatif akibat infeksi protozoa yang ditularkan melalui vektor caplak. Seekor anjing ras german sheperd dengan kondisi lemas, anorexia, serta diare berdarah. Pemeriksaan Klinis menunjukkan terdapat infestasi ektoparasit sekitar 30 %, dan mukosa mulut pucat. Pengujian CPV Antigent rapid test menunjukkan garis dua yang berarti positif terinfeksi Parvo Virus. Hasil pemeriksaan darah lengkap menunjukkan ada penurunan WBC yang menunjukkan adanya infeksi virus, dan ada kenaikkan di nilai SGOT yang menunjukkan adanya kerja berat pada organ hati. Dan dari hasil ulas darah ditemukan parasite darah yaitu babesia sp. dan anaplasma sp. Terapi yang diberikan berupa terapi cairan ringer laktat, doxycycline 20mg/kg BB sebagai antiparasit. Antibiotic menggunakan Gentamicin injeksi 5 mg/kg BB atau 0.005 ml/kg BB, pemberian vitamin k3 (hemostop k) injeksi 0,1 ml/kg BB sebagai antipendarahan, hematofos 0,1 ml/kg BB untuk mengatasi anemia.dan pemberian promax sebagai probiotik, serta pakan khusus gastrointestinal. Pada hari pertama terapi, anjing sudah menunjukkan progress, berupa nafsu makan yang telah kembali, dan pada hari yang ketiga sudah tidak diare lagi dan feses sudah normal.

Unduh

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2022-10-28
Bagian
Penelitian / Research