KONSENTRASI EKSTRAK AKAR TUBA (Derris elliptica) SEBAGAI RACUN PATIN (Pangasius pangasius)

  • Gondo Puspito Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK-IPB, Bogor, Indonesia
  • Mustaruddin Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK-IPB, Bogor, Indonesia
  • Hani Dwi Wijayanti Program Studi Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap, Departemen PSP, FPIK-IPB, Bogor, Indonesia
  • Fis Purwangka Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK-IPB, Bogor, Indonesia

Abstract

Penelitian mencoba untuk menentukan konsentrasi ekstrak akar tuba yang efektif untuk meracuni patin (Pangasius pangasius) dan hubungan antara waktu pingsan dan pulih patin berdasarkan konsentrasi ekstrak racun tuba. Indikatornya didasarkan atas waktu pingsan tercepat dan waktu pulih terlama. Sebanyak 72 patin berukuran panjang total antara 13-37,5 cm dijadikan sebagai sampel penelitian. Konsentrasi ekstrak akar tuba minimal ditentukan 10 ppm, menengah 45 ppm, dan maksimal 80 ppm. Konsentrasi < 10 ppm tidak memberikan pengaruh apapun pada ikan, sedangkan konsentrasi > 90 ppm menyebabkan kematian ikan. Sementara kategori respon ikan disesuaikan dengan tabel McFarland (1959). Hasilnya adalah konsentrasi ekstrak akar tuba 80 ppm lebih baik dibandingkan dengan 45 ppm, dan 10 ppm. konsentrasi 80 ppm menyebabkan patin lebih cepat pingsan dan lebih lama pulih. Hubungan antara waktu pingsan tpn dan waktu pulih tpl untuk setiap konsentrasi ekstrak akar tuba dijelaskan oleh persamaan tpn dan waktu pulih tpl untuk setiap konsentrasi ekstrak akar tuba dijelaskan oleh persamaan tpl-80ppm = 9,4599 tpn--80ppm + 0,0553  dengan  nilai koefisien korelasi r = 0,996, tpl-45ppm = 8,4181 tpn-45ppm - 22,615 (r = 0,998), dan tpl-10ppm = 5,5104 tpn-10ppm - 56,115 (r = 0,997).

Kata kunci: akar tuba, ekstrak, konsentrasi, patin, pingsan, pulih, racun

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2023-06-26
Section
Articles