Faktor Penentu Pemanfaatan Sertifikat Redistribusi Tanah untuk Mengakses Modal: Studi Kasus Kabupaten Pasaman Barat
Factors that Affect the Use of Land Redistribution Certificates for Accessing Loan: A case study of West Pasaman Regency
Abstract
West Pasaman Regency has implemented land redistribution to rearrange land tenure, land ownership, land use, and utilization of land. Land redistribution certificates can be used as collateral. The number of redistribution certificates in 2009 until 2018 complemented with mortgage rights was 871 (7,79%). This study aims to determine the factors that affect the use of certificates as collateral for accessing loan. The methods of analysis used was quantitative with surveys and data analysis technique used was logistic regression. The logistic regression resulted several significant factors influencing the use of certificates for collateral including the number of family members, expenditures and land area. Household expenditure and land area had a positive influence, meanwhile the number of family members had a negative effect. Household welfare is an essential factor affecting the likelihood for collateral of land certificates.
References
Arisaputra, M. I. (2016). Acces Reform dalam kerangka reforma agraria dalam mewujudkan keadilan sosial. Jurnal Perspektif, 21(2), 83-96.
Das, M. M. (2008). Agrarian reform: Lessons from the Philippines. Economic and Political Weekly, 43(26–27), 32–34.
Fagerland, M. W. & Hosmer, D. W. (2012). A generalized Hosmer-Lemeshow goodness-of-fit test for multinomial logistic regression model. The Stata Journal, 12(3), 447-453.
Fatimah. (2015). Reforma agrarian dalam konteks peningkatan akses kaum tani miskin terhadap penguasaan tanah di Indonesia. Jurnal Hukum: Samudra Keadilan, 10(2), 191-203.
Isnaeni, D. (2017a). Kebijakan landreform sebagai penerapan politik pembaharuan hukum agraria yang berparadigma pancasila. JU-ke (Jurnal Ketahanan Pangan), 1(2), 83–97.
Isnaeni, D. (2017b). Kebijakan program redistribusi. Masalah - Masalah Hukum, 46(4), 308–317.
Jubaya, S. & Wulandari, E. (2020). Peran ruah pembiayaan pertanian KSM jaya amanah dalam mengimplementasikan inklusi keuangan petani. Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis, 6(1), 190-200.
Khaeri, H. & Pawitan, G. (2018). Penerapan model regresi logistik biner pada motif faktor kewirausahaan perempuan. Prima: Jurnal PendidikanMatematika, 2(1), 67. doi:10.31000/prima.v2i1.428.
Mendola, M. & Simtowe, F. (2015). The welfare impact of land redistribution: evidence from quasi-experimental initiative in Malawi. World Development, 72, 53–69.
Mukarati, J., Mongale, I. P., & Makombe, G. (2020). Land redistribution and the South African economy. Agricultural Economic- Czech, 66(1), 46-54.
Nurohman, Y. A., Qurniawati, R. S., & Hasyim, F. (2019). Dana desa dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat pada Desa wisata menggoro. Jurnal Magisma, 7(1), 35-43. doi:10.35829/magisma.v7i1.38.
Purnamasari, L. & Hutagalung, S. S. (2012). Reformasi agraria nasional (studi kasus program redistribusi tanah di Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2010 - 2011). J. Ilm. Adm. Publik dan Pembang, 3 (2), 554–569.
Redi, A., Prianto, Y., Sitabuana, T. H., & Adhari, A. (2017). Konstitusionalitas hak masyarakat hukum adat atas hak ulayat rumpon di provinsi lampung. Jurnal Konstitusi, 14(3), 463. https://doi.org/10.31078/jk1431
Rianto, N. (2011). Indikator perubahan kesejahteraan masyarakat pasca pembebasan lahan untuk pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman. Sosek Pekerj. Umum, 3 (26), 183–192.
Sartika, S. R. & Karyani, T. (2018). Studi Kasus: aksesbilitas petani kopi terhadap kredit dari lembaga keuangan bank. Jurnal Agro IndustriPerkebunan, 6(2), 87. doi:10.25181/jaip.v6i2.954.
Soetarto, E., Sihaloho, M., & Purwandari, H. (2007). Land Reform by Leverage: kasus redistribusi lahan di Jawa Timur. Sodality Jurnal Sosiol. Pedesaan, 1(2), 271–282. doi:10.22500/ sodality.v1i2.5926.
Sugiyanto, Siregar, H., & Soetarto, E. (2008). Analisis dampak pendaftaran tanah sistematik terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kota Depok. Jurnal Manajemen dan Agribisnis, 5(2), 64–72.
Supanggih, D. & Widodo, S. (2013). Aksesibitas petani terhadap lembaga keuangan (Studi kasus pada petani di desa Sidodadi kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro). Jurnal Agriekonomika, 2(2),163–173.
Waryanta. (2016). Reforma Agraria: Momentum mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat kecil dalam mendukung ketahanan pangan. BHUMI: Jurnal Agraria danPertanahan, 2(2), 179. doi:10.31292/jb.v2i2.6.
Wati, D. R. (2015). Akses kredit mikro pada petani padi organik di Kabupaten Bogor. Agribusiness Journal, 9(2), 97110. doi:10.15408/aj.v9i2.5286.
Wati, D. R., Nuryartono, N., & Anggraeni, L. (2018). Akses dan dampak kredit mikro terhadap produksi padi organik di Kabupaten Bogor. Jurnal Ekonomi Dan Kebijakan Pembangunan, 3(2), 7594. doi:10.29244/jekp.3.2.75-94.
Wiradi, G. (2000). Reforma Agraria : Perjalanan Yang Belum Berakhir. Bogor: Sajogyo Institute,Akatiga,KPA.
Zantsi, S. (2019). Profiling potential land redistribution beneficiaries in South Africa: implications for agricultural extension and policy design. South Africa Journal of Agricultural Extension, 47(4), 135-141.
Copyright (c) 2022 Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.