Dinamika Spasial Tanah Terdaftar dan Implikasinya terhadap Sistem Penghidupan Masyarakat Lokal di Kabupaten Takalar

  • Rini Ariani Amir Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Jalan Meranti Kampus IPB Dramaga Bogor 16680, Indonesia
  • Baba Barus Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Jalan Meranti Kampus IPB Dramaga Bogor 16680, Indonesia, Indonesia
  • Endriatmo Soetarto Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, Jalan Kamper, Kampus IPB Dramaga 16680, Indonesia
Keywords: land registered, livelihood capital, PTSL, spatial autocorrelation

Abstract

Spatial Dynamic of Registered Land and Its Implications
to the Livelihood System of Local Communities in Takalar Regency

Takalar Regency is part of the Mamminasata Urban Region in South Sulawesi Province, which is designed to accelerate regional economic growth . Therefore, the government needs to make efforts to create a conducive investment climate in Takalar Regency. One of effort was by accelerating land registration through the Systematic and Complete Land Registration Program (PTSL). PTSL has been implemented in Takalar Regency since 2017. This research aims to identify the spatial dynamic of land registered in Takalar Regency and analyze its implications to the livelihood system of local communities. Data of land registered were analyzed by descriptive analysis, overlaid, and Moran Index spatial autocorrelation analysis was conducted to identify spatial dynamics. Data of livelihoods system, i.e. the human capital, natural capital, social capital, physical capital, and financial capital, were analyzed by Score Index method. Purposive sampling was applied to three village typologies, namely the developing coastal village, the independent coastal village, and the developing non-coastal village. The result shows that unp to 2019, 55% of the number of land parcels in Takalar Regency had been registered. Registered land had increased by 11% from 2017 and PTSL had contributed 54% of the increase. The ratio of land registered to the number of land parcels in 29 villages had changed and showed a random spatial distribution pattern dominated in northwest areas of the regency. The spatial dynamics of land registered were also followed by the dynamics of land transactions, land values, and land conversion. The result of the Scoring Index method showed that the livelihood capital of local communities after implementation of PTSL was categorized as sufficient for all typologies of sample villages. Land registration had direct implications for natural capital and financial capital.

References

Abdurrahim, A.Y. (2015). Kerentanan Ekologi dan Strategi Penghidupan Rumah Tangga Petani di Pantai Utara Indramayu. Tesis. Institut Pertanian Bogor.

Aprildahani, B. R., Hasyim, A.W., & Rachmawati, T.A. (2017). Motivasi Petani Mempertahankan Lahan Pertanian di Wilayah Pinggiran Kota Malang (Studi Kasus Kawasan Perkotaan Karangploso Kabupaten Malang. Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan), 1 (3), 258–269.

Asirin & Argo, T.A. (2016). Penggunaan Teknologi Informasi dan komunikasi dan Implikasinya terhadap Ketangguhan Mata Pencaharian Nelayan. Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan), 1 (1), 1–15.

Audina, B. (2018). Pelaksanaan Pendaftaran Hak Atas Tanah Pertama Kali Secara Sporadik Menurut Undang-Undang Pokok Agraria yang Tidak Dilakukan oleh Masyarakat di Desa Punggur Kecil Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Journal Fatwa Hukum Faculty Of Law Universitas Tanjungpura, 1 (1).

Azzahra, F., & Dharmawan, A. H. (2015). Pengaruh Livelihood Assets Terhadap Risiliensi Nafkah Rumahtangga Petani pada Saat Banjir di Desa Sukabakti Kecamatan Tambelang Kabupaten Bekasi. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 3 (1), 1–9.

Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan. (2019). Indeks Pembangunan Desa (IPD) Provinsi Sulawesi Selatan 2018. Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik. (2019). Berita Resmi Statistik: Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2019. Badan Pusat Statistik.

Basuki, T. H. E. (2008). Social Capital, Livelihood Approach and Community Food Security. Makalah disampaikan pada Workshop Kajian Bersama Ketahanan Pangan dan Gizi Propinsi Nusa Tenggara Timur. 26-27 Mei 2008. Kupang, Indonesia.

Deininger, K., Ali, A. D., & Alemu, T. (2011). Impacts of Land Certification on Tenure Security, Investment, and Land Market Participation: Evidence from Ethiopia. Land Economics, 87 (2), 312-334.

De Soto, H. (2002). Listening in The Barking Dogs: Property Law Against Poverty in The Non-West. Focaal - European Journal of Anthropology, 41. https://www.cato.org/publications/commentary/listening-barking-dogs-property-law-against-poverty-nonwest1 [10 April 2019].

Dharmawan, A. H. (2007). Sistem Penghidupan dan Nafkah Pedesaan: Pandangan Sosiologi Nafkah (Livelihood Sociology) Mazhab Barat dan Mazhab Bogor. Sodality: Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia, 1(2), 169-192.

Harini, R., Yunus, H. S., Kasto, Hartono, S. (2012). Agricultural Land Conversion: Determinants and Impact for Food Sufficiency in Sleman Regency. Indonesian Journal of Geography, 44 (2), 120–133.

Harmes, Juanda, B., Rustiadi, E., & Barus, B. (2017). Pemetaan Efek Spasial Kemiskinan Kota Bengkulu. Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan), 1 (2), 192–201.

Hidayat, A. T. (2002). Kajian Struktur Kepemilikan Tanah Serta Keterkaitan antara Karakteristik Tanah dan Kepemilikan Tanah dengan Penggunaan Tanah di Wilayah Suburban. Tesis. Institut Pertanian Bogor.

Holden, S. T., Deininger, K., & Ghebru, H. (2010). Impact of land registration and certification on land border conflicts in Ethiopia. https://www.researchgate.net/publication/228433462_Impact_of_land_registration_and_certification_on_land_border_conflicts_in_Ethiopia. [5 November 2019]

Istiqamah. (2018). Tinjauan Hukum Legalisasi Aset Melalui Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) terhadap Kepemilikan Tanah. Jurisprudentie, 5 (1), 226–235.

Kasmiati. (2016). Ekowisata dan Pembangunan Wilayah: Analisis Keberlanjutan Nafkah di Wakatobi Sulawesi Tenggara. Tesis. Institut Pertanian Bogor.

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN. (2018). Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap.

Mardiana, Y. S., Siregar, H., & Juanda, B. (2016). Pengaruh Sertifikasi Tanah Terhadap Nilai Tanah dan Kondisi Ekonomi Masyarakat di Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen, 2 (3), 304–311.

Marryanti, S., & Purbawa, Y. (2018). Optimalisasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap. Jurnal Bhumi, 4 (2), 190–206.

Marzuki, A. (2018). Analisis Tingkat Perkembangan Wilayah, Konversi Tanah dan Rasio Tanah Terdaftar serta Arahan Pengembangan Wilayah di Kabupaten Cirebon. Tesis. Institut Pertanian Bogor.

Munawir, M., Barus B., & Sutadi, U. (2019). Analisis Spasial Dinamika Konversi Lahan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Tataloka, 21 (2), 237–252.

Muta’ali, L. (2015). Teknik Analisis Regional untuk Perencanaan Wilayah, Tata Ruang dan Lingkungan. Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPGF) UGM.

Peerzada, M. B., Magsi, H., & Sheikh, M. J. (2018). Urbanization and Causes of Agricultural Land Conversion in Hyderabad, Sind, Pakistan. International Journal of Development and Sustainability, 7 (2), 755–763.

Rondhi, M., Pratiwi, P. A., Handini, V. T., Sumartono, A. F., & Budiman, S. A. (2018). Agricultural Land Conversion, Land Economic Value, and Sustainable Agriculture: A Case Study in East Java Indonesia. Land, 7 (148), 1–19.

Soetarto, E., & Shohibuddin, M. (2005). Reforma Agraria Prasyarat Utama Bagi Revitalisasi Pertanian dan Pedesaan. Konsorsium Pembaruan Agraria.

Sugiyanto, S., Siregar, H., & Soetarto, E. (2008). Analisis Dampak Pendaftaran Tanah Sistematik Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Kota Depok. Jurnal Manajemen dan Agribisnis, 5 (2), 64–72.

Syafitri, U. D., Sartono, B., & Salamatuttanzil. (2008). Pengujian Autokorelasi Terhadap Sisaan Model Spatial Logistik. Makalah Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. 28 November 2008. Universitas Negeri Yogyakarta.

Syahyuti. (2011). Delandreformisasi sebagai Gejala Anti Landreform di Indonesia: Karakter, Penyebab dan Upaya untuk Pengendaliannya. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 29 (2), 67–81.

Tolo, E. Y. S. (2016). Collective Land Certification Policy as an Alternative to Land Conflict Resolution and Rural Development in Flores, Indonesia. International Journal of Science and Organization, 23 (2), 77–85.

Wijayanti, R., Baiquni, M., & Harini, R. (2016). Strategi Penghidupan Berkelnjutan Masyarakat Berbasis Aset di Sub DAS Pusur, DAS Bangawan Solo. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 4 (2), 133–152.

Williamson, C. R. (2010). The Two Sides of De Soto: Property Rights, Land Titling, and Development. The Annual Proceedings of the Wealth and Well Being of Nations, 2, 95–108.

World Bank. (2019). Doing Business 2019: Training for Reform. Washington DC (US): World Bank. https://openknowledge. worldbank.org/handle/10986/30438 [27 November 2019].

Published
2020-06-30
How to Cite
AmirR. A., BarusB., & SoetartoE. (2020). Dinamika Spasial Tanah Terdaftar dan Implikasinya terhadap Sistem Penghidupan Masyarakat Lokal di Kabupaten Takalar . Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah Dan Perdesaan), 4(2), 134-153. https://doi.org/10.29244/jp2wd.2020.4.2.134-153