Factors Affecting the Capacity and the Interdependence of Progressive Farmers in West Java Indonesia
Abstract
Rendahnya kapasitas penyuluh swadaya menyebabkan fungsinya dalam memberdayakan petani cenderung tergantung penyuluh pemerintah (PNS/THL-TBPP), dan sebagian besar organisasi yang di bina oleh penyuluh swadaya berbasis bantuan pemerintah yang keberlanjutannya selalu tergantung terhadap jangka waktu pelaksanaan program. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kapasitas dan kemandirian penyuluh swadaya serta faktor yang berpengaruh terhadap kapasitas dan kemandiriannya. Penelitian ini menggunakan desain survei dengan teknik pengambilan sampel cluster random sampling, diperoleh 224 responden yang mewakili penyuluh swadaya di empat kabupaten (Bogor, Karawang, Majalengka dan Sukabumi) di Jawa Barat. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara mendalam. Pengolahan data menggunakan teknik deskriptif dan path analysis. Hasil penelitian menunjukkan penyuluh swadaya memiliki tingkat kapasitas yang baik dalam pemberdayaan petani. Penyuluh swadaya juga memiliki tingkat kemandirian dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa penyuluh swadaya memiliki inisiatif dan kemauan keras untuk mewujudkan harapannya (daya saing), mampu bekerja sama dengan pihak lain dalam kedudukan yang setara (daya sanding), dan mempunyai daya saring yang tinggi dalam menetapkan pilihan tindakan terbaik bagi kegiatan pemberdayaan petani. Faktor yang memiliki pengaruh positif terhadap kemandirian penyuluh swadaya adalah modal sosial masyarakat yang memberikan kontribusi tinggi, dan diikuti secara berurutan oleh factor usia, akses terhadap teknologi informasi, akses sumber informasi konvensional, dan tingkat pendidikan formal yang di dukung oleh adanya peningkatan kapasitas individu penyuluh swadaya.
Downloads
References
Abas, M. S. (2016). Factors influencing self-reliance in rice production, the case of small farmers in Bataan, Philippines. International Journal of Agricultural Technology, 12(1), 41–53.
Aker, J. C. (2011). Dial “A” for agriculture: A review of information and communication technologies for agricultural extension in developing countries. Agricultural Economics, 42(6), 631–647. https://doi.org/10.1111/j.1574-0862.2011.00545.x
Alonge, H. O., IGE, A. M., & Osagıobare, O. E. (2014). Women Empowerment For Self-Reliance: Educational Management Strategies in Nigeria Case. Journal of Educational and Social Research, 4(1), 517–524. https://doi.org/10.5901/jesr.2014.v4n1p517
Brown, K., & Westaway, E. (2011). Agency, Capacity, and Resilience to Environmental Change: Lessons from Human Development, Well-Being, and Disasters. Annual Review of Environment and Resources, 36(1), 321–342. https://doi.org/10.1146/annurev-environ-052610-092905
Burton, R. J. F. (2014). The influence of farmer demographic characteristics on environmental behaviour: A review. Journal of Environmental Management, 135, 19–26. https://doi.org/10.1016/j.jenvman.2013.12.005
Emery, S. B. (2014). Independence and individualism: conflated values in farmer cooperation? Agriculture and Human Values, 32(1), 47–61. https://doi.org/10.1007/s10460-014-9520-8
Emery, S. B., & Franks, J. R. (2012). The potential for collaborative agri-environment schemes in England: Can a well-designed collaborative approach address farmers’ concerns with current schemes? Journal of Rural Studies, 28(3), 218–231. https://doi.org/10.1016/j.jrurstud.2012.02.004
EN, A. K. dan F. (2013). Modal Sosial dalam Kemandirian Masyarakat di Bidang Kesehatan. Kebijakan Dan Administrasi Publik, 17(2), 37–49.
Haryanto, Y., & Yuniarti, W. (2017). The Role of Farmer to Farmer Extension for Rice Farmer Independence in Bogor. International Journal of Research in Social Sciences, 7(4), 62–74.
Idoma, K., & Muhammad, I. (2013). Self-Reliance: Key to Sustainable Rural Development in Nigeria. ARPN Journal of Science and Technology, 3(6), 585–592.
Indraningsih, K. S., Sugihen, B., Tjitrpranoto, P., Asngari, P., & Wijayanto, H. (2016). Kinerja Penyuluh dari Perspektif Petani dan Eksistensi Penyuluh Swadaya Sebagai Pendamping Penyuluh Pertanian. Analisis Kebijakan Pertanian, 8(4), 303–321. https://doi.org/10.21082/akp.v8n4.2010.303-321
Jatnika, A. (2016). No Title.
Kiptot, E., & Franzel, S. (2014). Voluntarism as an investment in human, social and financial capital: Evidence from a farmer-to-farmer extension program in Kenya. Agriculture and Human Values, 31(2), 231–243. https://doi.org/10.1007/s10460-013-9463-5
Läpple, D., Hennessy, T., & Newman, C. (2013). Quantifying the economic return to participatory extension programmes in Ireland: An endogenous switching regression analysis. Journal of Agricultural Economics, 64(2), 467–482. https://doi.org/10.1111/1477-9552.12000
Lukuyu, B. (2012). The Journal of Agricultural Education Disseminating Improved Practices : Are Volunteer Farmer Trainers Effective ? Disseminating Improved Practices : Are Volunteer Farmer Trainers Effective ? (October), 37–41.
Marliati, M., Sumardjo, S., Asngari, P. S., Tjitropranoto, P., & Saefuddin, A. (2008). FAKTOR-FAKTOR PENENTU PENINGKATAN KINERJA PENYULUH PERTANIAN DALAM MEMBERDAYAKAN PETANI (Kasus di Kabupaten Kampar Provinsi Riau). Jurnal Penyuluhan, 4(2). https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v4i2.2174
Mulyandari, Retno & Ananto, E. (2005). Sumber Informasi Pertanian Nasional. Informatika Pertanian, 14(1), 802–817.
Niska, M., Vesala, H. T., & Vesala, K. M. (2012). Peasantry and Entrepreneurship As Frames for Farming: Reflections on Farmers’ Values and Agricultural Policy Discourses. Sociologia Ruralis, 52(4), 453–469. https://doi.org/10.1111/j.1467-9523.2012.00572.x
Oktavia, Y., Muljono, P., Amanah, S., & Hubeis, M. (2017). Jurnal Penyuluhan, September 2017 Vol. 13 No. 2 Hubungan Perilaku Komunikasi dan Pengembangan Kapasitas Pelaku Agribisnis Perikanan Air Tawar di Padang, Sumatera Barat. Jurnal Penyuluhan, 13(2), 157–165.
Omorede, C. K. (2014). Organising Rural Women for Socio-Economic Development and Self-Reliance in Nigeria: Challenges and Prospects. Business and Management Research, 3(2), 47–59. https://doi.org/10.5430/bmr.v3n2p47
Riana, Satria, A., & Purnaningsih, N. (2015). The Role of Self-Support Extension Agents in Supporting Intensification Cocoa in Sigi District Central Sulawesi. Jurnal Penyuluhan, 11(2), 201–211.
S., H., Sumardjo, S., Asngari, P. S., Tjitropranoto, P., & Susanto, D. (2008). Kapasitas Petani Dalam Mewujudkan Keberhasilan Usaha Pertanian: Kasus Petani Sayuran Di Kabupaten Pasuruan Dan Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur. Jurnal Penyuluhan, 4(1). https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v4i1.2164
Saepudin Ruhimat, I. (2014). Faktor-Faktor Untuk Peningkatan Kemandirian Petani Dalam Pengelolaan Hutan Rakyat: Studi Kasus Di Desa Ranggang, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Jurnal Penelitian Sosial Dan Ekonomi Kehutanan, 11(3), 237–249. https://doi.org/10.20886/jsek.2014.11.3.237-249
Selener D, J Chenier, R. Z. (1997). Farmer to Farmer Extension lessons from the field. New York: IIRR.
Shelton, D. P., Wilke, R. A., Franti, T. G., & Josiah, S. J. (2009). Farmlink: Promoting conservation buffers farmer-to-farmer. Agroforestry Systems, 75(1), 83–89. https://doi.org/10.1007/s10457-008-9130-9
Sumardjo. (1999). Transformasi model penyuluhan pertanian menuju pengembangan kemandirian petani (Kasus di Propinsi Jawa Barat) [disertasi]. 1–372.
Sutherland, L. A., Burton, R. J. F., Ingram, J., Blackstock, K., Slee, B., & Gotts, N. (2012). Triggering change: Towards a conceptualisation of major change processes in farm decision-making. Journal of Environmental Management, 104, 142–151. https://doi.org/10.1016/j.jenvman.2012.03.013
Syahyuti, N. (2016). Peran Strategis Penyuluh Swadaya dalam Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian Indonesia. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 32(1), 43. https://doi.org/10.21082/fae.v32n1.2014.43-58
Utami HN, Sumardjo. 2006. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kemandirian Pengrajin Kulit di Kabupaten Sidoarjo dan Magetan, JawaTimur. Jurnal Penyuluhan. 2(4): 42-50.
Verhagen K. 1996. Pengembangan Keswadayaan: Pengalaman LSM di Tiga Negara. Terjemahan. Jakarta (ID): PuspaSwara.
Yunita. 2011. Strategi Peningkatan Kapasitas Rumah Tangga Petani Padi Sawah Lebak Menuju Ketahanan Pangan Rumah Tangga (Kasus di Kabupaten Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan) [Disertasi]. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Copyright (c) 2020 Yoyon Haryanto, Sumardjo Sumardjo, Siti Amanah, Prabowo Tjitropranoto

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Articles published in Jurnal Penyuluhan are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International license. You are free to copy, transform, or redistribute articles for any lawful purpose in any medium, provided you give appropriate credit to the original author(s) and the title of the work, journal citation, link to the DOI, indicate if changes were made, and redistribute any derivative work under the same license. Copyright on articles is retained by the respective author(s), without restrictions. A non-exclusive license is granted to Jurnal Penyuluhan to publish the article and identify itself as its original publisher, along with the commercial right to include the article in a hardcopy issue for sale to libraries and individuals.