Penambahan Konsentrasi Molase Berbeda Untuk Perbaikan Kualitas Air dan Produksi Udang Vaname (Litopeneus vannamei) (Boone 1931) The Addition of Different Molases Concentrations for Improving Water Quality and Production of Vaname Shrimp (Litopeneus vannamei) (Boone 1931)

Andri Hendriana, Wiyoto, Wida Lesmanawati

Abstract

ABSTRACT
The research was conducted to determine the most optimal concentration of molasses in maintaining the quality of water and increasing the production performance of vannamei shrimp. The study used 4 different molasses concentration treatments with 4 replications, consisted of (A) 50% molasses concentration of the total feed, (B) 100% of the total feed, (C) 150% of the total feed, and (K) 0% of the total feed (control). Molasses was given every day for 40 days by mixing it directly into the test shrimp’s rearing media (PL 12). Throughout the rearing, the treatment of various concentrations of molasses did not affect temperature, DO, pH and water salinity parameters, but had a tendency to improve water quality by reducing TAN and nitrite values. Molasses can also significantly improve production performance. The best concentration of molasses is 150% of the total feed (treatment C), which resulted in a biomass weight of 293.05 ± 5.57 g with an LPS value of 6,08 ± 0,03%/day and an FCR of 2,23 ± 0,05.


ABSTRAK
Penelitian dilakukan untuk mengetahui konsentrasi molase yang paling optimal dalam mempertahankan kualitas air pemeliharaan dan meningkatkan kinerja produksi udang vaname. Penelitian terdiri dari 4 perlakuan konsentrasi molase berbeda dengan 4 ulangan yaitu (A) konsentrasi molase 50% dari jumlah jumlah pakan, (B) 100% jumlah pakan, (C) 150% jumlah pakan, dan (K) 0% jumlah pakan (kontrol). Molase diberikan setiap hari selama 40 hari dengan cara dicampurkan langsung ke media pemeliharaan udang uji (PL 12). Perlakuan pemberian molase berbagai konsentrasi tidak mempengaruhi parameter suhu, DO, pH dan salinitas air selama pemeliharaan udang namun memiliki kecenderungan memperbaiki kualitas air dengan menurunkan nilai TAN dan nitrit. Pemberian molase secara nyata mampu meningkatkan kinerja produksi. Pada perlakuan tanpa pemberian molase (Kontrol) dihasilkan bobot biomasa sebesar 149,36±20,36 g dengan nilai LPS sebesar 4,87±0,19 dan FCR sebesar 3,40±0,55.  Konsentrasi molase terbaik yaitu 150% dari jumlah pakan (perlakuan C) menghasilkan bobot biomasa sebesar 293,05±5,57 g dengan nilai LPS sebesar 6,08±0,03% dan FCR sebesar 2,23±0,05.


Kata kunci : kinerja produksi, kualitas air, molase, udang vaname Litopeneus vannamei

Authors

Andri Hendriana
andri.hendriana@apps.ipb.ac.id (Primary Contact)
Wiyoto
Wida Lesmanawati

Article Details