STATUS ALAT TANGKAP JARING KEJER DI CIREBON, JAWA BARAT

  • Auliya Al Bayyinah Universitas Nadhlatul Ulama Cirebon
  • Devy Nurkhasanah Universitas Nadhlatul Ulama

Abstract

Kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan berbagai jenis alat tangkap yang dilakukan terus-menerus akan mempengaruhi kondisi sumberdaya ikan dan lingkungan. Penangkapan ikan dengan metode tidak ramah lingkungan akan mempercepat terjadinya over fishing karena kegiatan penangkapan yang semakin tidak selektif dan terjadinya kerusakan habitat sebagai akibat dari metode penangkapan yang merusak. Namun penangkapan legal juga tetap menyebabkan over fishing jika penerapan effort dilakukan melebihi kapasitas yang mungkin bagi stok sumber daya dalam melakukan pemulihan. Penggunaan alat tangkap ramah lingkungan berbasis Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF) merupakan salah satu langkah dalam menjaga keberlangsungan kegiatan penangkapan ikan yang tetap memperhatikan sumberdaya ikan dan lingkungan. Terdapat berbagai jenis alat tangkap yang digunakan nelayan di wilayah Cirebon, salah satunya yaitu jaring kejer (bottom gill net). Tingginya tingkat operasi penangkapan ikan tradisional di sekitar perairan pantai Cirebon diduga mempengaruhi ketersediaan stok sumberdaya ikan. Tujuan penelitian yaitu menentukan status alat penangkapan ikan jaring kejer ramah lingkungan di perairan Cirebon. Penelitian dilakukan pada bulan Februari – April 2020 di Kabupaten Cirebon. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif. Analisis data Jaring Kejer ramah lingkungan menggunakan metode pembobotan (Scoring method) berdasarkan 9 kriteria alat tangkap ramah lingkungan. Pada penelitian ini diambil sebanyak 13 sampel unit alat penangkapan ikan. Hasil penelitian menunjukan alat tangkap jaring kejer yang digunakan nelayan di Cirebon Jawa Barat termasuk kedalam kategori alat tangkap ramah lingkungan dengan skor 30,38.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2021-04-21