https://jai.ipb.ac.id/index.php/jikk/issue/feed Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen 2024-03-20T13:44:51+07:00 Dr. Ir. Melly Latifah, M.Si. mlatifah@apps.ipb.ac.id Open Journal Systems <p>Jurnal llmu Keluarga &amp; Konsumen (JIKK; <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1180426102" target="_blank" rel="noopener">p-ISSN: 1907-6037</a>; <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1453956204">e-ISSN: 2502-3594</a>) is a scientific journal that publishes research results that can contribute to improving the quality of life for families and consumers. The topics of the research that is published in JIKK such as: family well-being, family resilience, family sociology, family psychology, family resource management, family education, family ecology, family communications,family development, gender relations within the family, human growth and development, child care and protection, parenting; consumer behavior, consumer education, and consumer protection.</p> <p>JIKK was first published by Department of Family and Consumer Sciences, Faculty of Human Ecology, Bogor Agricultural University (IPB University) since 2008 and published twice a year in January and August. Since 2013, JIKK published three times a year in January, May, and September. In addition, since 2014, JIKK is jointly published by Department of Family and Consumer Sciences, Faculty of Human Ecology, IPB University. In 2019, JIKK collaborate with the <a href="https://drive.google.com/file/d/1ARSarsj_3j5yyk8DQleK12D5asg7bmZD/view" target="_blank" rel="noopener">Association of Indonesian Family and Consumer Sciences (ASIKKI)</a>.</p> <p>Based on the Decree of Directorate General of Research and Development Strengthening, Ministry of Research, Technology, and Higher Education of Republic Indonesia No. 2/E/KPT/2015, JIKK has been accredited since December 1, 2015. Base on Directorate General of Higher Education (DGHE), Republic of Indonesia No 36/E/KPT/2019 JIKK get ranked 2 accredited (SINTA 2) status. JIKK has been registered in Crossref, DOAJ, Google Scholar, Indonesian Publication Index (IPI), SINTA Rank 2, Indonesia One Search, and other scientific databases.</p> <p>Editors can revise the paper without changing the substance and content after a blind review process. The articles sent by the author must be an original script and is not being considered for publication by other journal or publishers.</p> <p><!-- Default Statcounter code for JIKK http://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jikk/index --><noscript><div class="statcounter"><a title="Web Analytics Made Easy - StatCounter" href="https://statcounter.com/" target="_blank"><img class="statcounter" src="https://c.statcounter.com/11427106/0/c7efc72d/0/" alt="Web Analytics Made Easy - StatCounter"></a></div></noscript><!-- End of Statcounter Code --></p> <p>Click for <a href="https://drive.google.com/file/d/1TcGiMCHrdjB5el9OAReocYbDdYfK-ug8/view?usp=drive_link" target="_blank" rel="noopener">Submissions Guidelines</a>&nbsp; and&nbsp;<a href="https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jikk/guidelinesjikk" target="_blank" rel="noopener">Author Guidelines</a></p> https://jai.ipb.ac.id/index.php/jikk/article/view/49715 PERTUKARAN BARANG-JASA, KUALITAS HUBUNGAN KELUARGA, DAN KUALITAS HIDUP KELUARGA SANDWICH 2024-03-20T13:07:32+07:00 Octaria Intan Cahayani octariaintan@gmail.com Herien Puspitawati herien@apps.ipb.ac.id Lilik Noor Yuliati lilikny@apps.ipb.ac.id <p>Keluarga yang hidup dengan tiga generasi (keluarga <em>sandwich</em>) menunjukkan adanya pertukaran bantuan berupa barang dan jasa antargenerasi yang mempererat hubungan keluarga sehingga dapat memengaruhi kualitas hidup keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertukaran barang-jasa&nbsp;dan kualitas hubungan keluarga terhadap kualitas hidup keluarga <em>sandwich</em>. Desain penelitian <em>cross-sectional study</em>. Lokasi penelitian di Kota Bogor yang dipilih secara <em>purposive</em>. Penelitian dilakukan pada tipe keluarga <em>sandwich </em>yaitu keluarga dengan tiga generasi yang terdiri atas suami-istri (G2), anak (G3), dan lansia (G1). Keluarga dalam penelitian merupakan keluarga dengan sosial ekonomi menengah ke bawah. Responden adalah istri (G2) yang menjawab pertanyaan terkait kondisi G1, G2, dan G3. Jumlah contoh adalah 140 keluarga yang dipilih secara <em>purposive</em>. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data penelitian menggunakan <em>Structural Equation Modelling</em>&nbsp;(SEM)-PLS. Hasil menunjukkan bahwa pertukaran barang-jasa, kualitas hubungan keluarga, dan kualitas hidup keluarga <em>sandwich</em>&nbsp;termasuk dalam kategori sedang. Hasil analisis SEM-PLS menunjukkan bahwa kualitas hidup keluarga <em>sandwich</em>&nbsp;dipengaruhi langsung oleh pertukaran barang-jasa dan kualitas hubungan keluarga. Keluarga dapat memastikan proses interaksi yang baik di dalam keluarga untuk menunjang pertukaran barang-jasa dalam mewujudkan kualitas hidup keluarga.</p> 2024-01-31T16:51:46+07:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen https://jai.ipb.ac.id/index.php/jikk/article/view/49643 PERAN COMMON DYADIC COPING SEBAGAI MEDIATOR DALAM HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KESETARAAN PERAN DAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA 5 TAHUN PERTAMA PERNIKAHAN 2024-03-20T13:10:34+07:00 Widiya Solihat Eka Riani widiya.solihat11@ui.ac.id Yudiana Ratnasari yudianaratnasari@gmail.com <p>Kepuasan pernikahan merupakan faktor penting yang dapat membuat hubungan pernikahan lebih stabil dan salah satu faktor yang dapat memengaruhinya adalah persepsi tentang kesetaraan peran dalam pembagian urusan rumah tangga<em>. </em>Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara persepsi kesetaraan peran dengan kepuasan pernikahan serta menguji efek mediasi <em>common dyadic coping </em>dalam model hubungan tersebut. Pendekatan kuantitatif dengan desain <em>cross-sectional study </em>dipilih dalam penelitian ini. Sebanyak 1180 individu yang berada dalam rentang usia 5 tahun pertama pernikahan berpartisipasi dalam penelitian ini yang direkrut melalui penyebaran kuesioner secara daring. Hasil analisis PROCESS v4.0 Hayes menunjukkan bahwa persepsi kesetaraan peran secara signifikan dapat memprediksi kepuasan pernikahan, serta <em>common dyadic coping </em>secara signifikan menjadi mediator dalam model hubungan tersebut (<em>direct effect, c’ </em>= 5,096, 95% CI [4,375; 5,818]; <em>indirect effect, a*b = </em>2,878, 95% CI [2,3131; 3,4782]). Dengan demikian, persepsi keadilan dalam pembagian urusan rumah tangga memprediksi upaya penanganan masalah bersama yang setara oleh pasangan, yang kemudian memprediksi kepuasan pernikahan.</p> 2024-01-31T17:58:26+07:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen https://jai.ipb.ac.id/index.php/jikk/article/view/49543 FAKTOR-FAKTOR RISIKO DEPRESI PADA IBU PASCABERSALIN 2024-03-20T13:13:42+07:00 Zaujatul Amna amnazaujatul@usk.ac.id Maya Khairani khairani.maya@usk.ac.id <p>Persalinan membawa berbagai perubahan yang dapat menyebabkan perempuan rentan mengalami depresi pascabersalin. Hal ini tidak hanya berdampak pada ibu tetapi juga pada individu lainnya seperti anak yang baru saja dilahirkan, anak lainnya, pasangan, bahkan anggota keluarga lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko psikologis depresi pascabersalin. Pengumpulan data dilakukan melalui survei sejak April-September 2022 pada ibu pascabersalin yang dipilih dengan teknik c<em>onvenience sampling</em>. Instrumen pengumpulan data berupa Alat Asesmen Ibu <em>Postpartum</em> (ASIP), <em>Multidimensional of Perceived Social Support</em> (MPSS), dan <em>Edinburgh Postnatal Depression Scale</em> (EPDS) yang diberikan kepada 359 sampel penelitian dengan kriteria perempuan berusia 18-40 tahun,&nbsp; pascamelahirkan dengan rentang waktu 4 minggu hingga 1 tahun, dan tidak pernah didiagnosis mengalami gangguan mental oleh profesional. Hasil analisis menunjukkan bahwa regulasi emosi, kepuasan pernikahan, dan dukungan sosial menjadi faktor risiko depresi pascabersalin dalam penelitian ini. Sementara itu, lebih dari sepertiga ibu pascabersalin mengalami depresi kategori ringan (34,2%), sedangkan yang lainnya mengalami depresi kategori sedang (19,8%), bahkan depresi berat (5,6%). Implikasi penelitian terhadap faktor risiko depresi dibahas lebih lanjut dalam artikel ini</p> 2024-01-31T17:00:25+07:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen https://jai.ipb.ac.id/index.php/jikk/article/view/49642 KARAKTERISTIK KELUARGA, DUKUNGAN SOSIAL, INTERAKSI SUAMI-ISTRI, DAN KUALITAS PERKAWINAN PADA KELUARGA DENGAN PERNIKAHAN JARAK JAUH 2024-03-20T13:15:48+07:00 Maitsaa' Rifdah Taufiiqoh rifdah.maitsaa@gmail.com Diah Krisnatuti krisnatuti@apps.ipb.ac.id <p>Pernikahan jarak jauh merupakan fenomena menarik karena fisik yang berjauhan diduga berpengaruh terhadap keharmonisan keluarga, sehingga dibutuhkan dukungan sosial serta interaksi suami-istri yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dukungan sosial dan interaksi suami-istri terhadap kualitas perkawinan pada pernikahan jarak jauh. Responden dipilih secara <em>purposive</em> berjumlah 146 orang suami dan istri yang bekerja di Lembaga Negara X, berasal dari keluarga utuh, sudah memiliki anak, dan sedang menjalani pernikahan jarak jauh minimal selama 6 bulan<em>. </em>Hasil penelitian menunjukkan dukungan sosial dan interaksi suami-istri yang dirasakan responden tergolong sedang. Pada variabel kualitas perkawinan 53,2 persen responden laki-laki tergolong tinggi sementara 67,3 persen responden perempuan tergolong sedang. Terdapat perbedaan signifikan pada interaksi suami-istri dan kualitas perkawinan dengan rataan laki-laki lebih tinggi daripada perempuan. Hasil korelasi menunjukkan, semakin tinggi pendapatan responden, jumlah anak, dan dukungan sosial maka semakin tinggi kualitas perkawinan yang dirasakan. Hasil regresi menunjukkan semakin banyak jumlah anak, semakin besar dukungan sosial yang dirasakan, dan semakin baik interaksi suami-istri akan meningkatkan kualitas perkawinan. Oleh karena itu, keluarga diharapkan dapat memberikan dukungan dan membangun interaksi suami-istri yang baik guna mengoptimalkan kualitas perkawinan pada keluarga jarak jauh.</p> 2024-01-31T17:19:22+07:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen https://jai.ipb.ac.id/index.php/jikk/article/view/49766 PERAN EXECUTIVE FUNCTION ANAK SEBAGAI MEDIATOR DALAM HUBUNGAN PARENTING SELF-EFFICACY DAN REGULASI DIRI ANAK USIA PRASEKOLAH 2024-03-20T13:18:47+07:00 Nisrina Putri Anandiva nisrina.anandiva@gmail.com Donny Hendrawan donny.hendrawan@ui.ac.id <p>Regulasi diri anak dapat diprediksi oleh <em>parenting self-efficacy </em>melalui peran mediasi oleh faktor-faktor yang melekat pada orang tua, tetapi peran faktor-faktor yang dimiliki anak dalam memperantarai hubungan keduanya belum diketahui. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat peran salah satu faktor kognitif anak, yaitu <em>executive function</em>, sebagai mediator dalam hubungan antara <em>parenting self-efficacy</em> dan regulasi diri anak. Sebanyak 441 orang tua dari anak usia 48 hingga 72 bulan tanpa riwayat masalah perkembangan maupun psikologis mengikuti penelitian ini. Adapun alat ukur yang digunakan, yaitu <em>Me as a Parent </em>(MaaP) untuk mengukur <em>parenting self-efficacy</em>, <em>Childhood Executive Functioning Inventory </em>(CHEXI) untuk mengukur masalah <em>executive function</em> anak yang dipersepsikan orang tua, dan <em>Self-Regulation Questionnaire </em>(SRQ) untuk mengukur regulasi diri anak yang juga dipersepsikan oleh orang tua. Analisis PROCESS Hayes menunjukkan hasil bahwa <em>executive function </em>anak secara <em>partial </em>memediasi hubungan antara <em>parenting self-efficacy </em>dan regulasi diri anak usia 48 hingga 72 bulan. Hasil penelitian ini mengimplikasikan bahwa upaya untuk meningkatkan <em>parenting self-efficacy </em>dan <em>executive function </em>anak penting untuk dilakukan agar regulasi diri anak dapat berkembang secara optimal.</p> 2024-01-31T18:07:40+07:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen https://jai.ipb.ac.id/index.php/jikk/article/view/49783 ONLINE GAMING BAHAVIOR AMONG JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS: THE ROLE OF PARENTAL CONTROL, FEAR OF MISSING OUT (FOMO), AND SELF-CONTROL 2024-03-20T13:39:18+07:00 Bekti Amalia Faron amaliafaronbekti@gmail.com Dwi Hastuti dwihastuti@apps.ipb.ac.id <p>This fast-paced digitalization era has made online gaming as one of internet content that often accessed by adolescent. This study aims to analyze the influence of parental control, FOMO, and self-control towards adolescents’ online gaming behavior. For about 200 of 7th grade students from one of selected junior high school in Banyumas Regency were participated in this study. The location and sample of this study were chosen using purposive sampling technique by criteria students aged 12-14years and come from intact family. Data were collected by self-report through filling out a questionnaire. Majority of adolescents had parental control practice and self-control in moderate level, while FOMO and&nbsp; online gaming behavior were categorized in low level. Boys and girls were reported to have significant difference of self-control and online gaming behavior. Boys were discovered to have a higher level of self-control and online gaming behavior than girls. It also discovered that parental control and FOMO significantly influence the level of self-control. This self-control finally influences the level of adolescent’s online gaming behavior. Parents should understand how important their role is to prevent online gaming addiction among adolescents.</p> 2024-01-31T18:14:13+07:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen https://jai.ipb.ac.id/index.php/jikk/article/view/52226 ASOSIASI FAKTOR SOSIODEMOGRAFIS, PENERIMAAN ORANG TUA, DAN WELAS DIRI DENGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF EMERGING ADULTS 2024-03-20T13:42:15+07:00 Fadhilah Widyasari dhila.androidid@gmail.com Tina Hayati Dahlan tinadahlan_psi@upi.edu MIF Baihaqi mifbaihaqi@upi.edu <p>Kesejahteraan subjektif penting untuk <em>emerging adults </em>sebab perasaan bahagia membuat mereka terbuka untuk mengeksplorasi pengalaman baru dalam hidupnya. Namun Indeks Kebahagiaan 2021 dari BPS menunjukkan bahwa Provinsi DKI Jakarta mengalami penurunan taraf kebahagiaan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji pengaruh penerimaan orang tua dan welas diri terhadap kesejahteraan subjektif pada <em>emerging adults </em>dan mengidentifikasi perbedaan setiap variabel berdasarkan sosiodemografi. Responden penelitian sebanyak 360 <em>emerging adults </em>yang berdomisili di Daerah Khusus Ibukota Jakarta dipilih dengan menggunakan teknik <em>incidental sampling. Emerging adults </em>cenderung merasa diterima oleh ayah dan ibu ketika kecil. Kesejahteraan subjektif dan welas diri <em>emerging adults </em>berada pada kategori sedang. Hasil uji independent T dan ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan faktor sosiodemografis pada kesejahteraan subjektif <em>emerging adults</em>, yakni jenis kelamin, usia, dan status tempat tinggal. Lalu hasil analisis regresi linear sederhana menunjukkan terdapat pengaruh penerimaan ayah dan penerimaan ibu terhadap kesejahteraan subjektif. Welas diri juga menunjukkan pengaruh positif signifikan terhadap kesejahteraan subjektif dan berperan sebagai variabel prediktor. Temuan ini mengindikasikan pentingnya kehangatan dalam pengasuhan orang tua terhadap kesejahteraan subjektif anak saat menginjak usia dewasa. Selain itu Welas diri juga memiliki kontribusi yang penting terhadap kesejahteraan subjektif individu.</p> 2024-01-31T18:22:30+07:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen https://jai.ipb.ac.id/index.php/jikk/article/view/52097 KEHARMONISAN KELUARGA, INTEGRASI SOSIAL, LOKUS KENDALI, DAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM 2024-03-20T13:44:51+07:00 Annisa Dianesti Dewi S300200013@student.ums.ac.id Eny Purwandari eny_purwandari@ums.ac.id <p>Pembinaan Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH) dilakukan untuk menjaga hak untuk mendapatkan kesejahteraan psikologis. Tujuan penelitian yang diangkat adalah untuk menganalisis hubungan antara keharmonisan keluarga, integrasi sosial, lokus kendali, dan kesejahteraan psikologis ABH di Lembaga Permasyarakatan Khusus Anak (LPKA). Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Sampel dipilih melalui teknik klaster acak dengan kriteria yakni ABH yang memiliki kemampuan membaca dan yang ditempatkan di LPKA Kelas I Tangerang, LPKA Kelas IA Kutoarjo, LPKA Kelas II Yogyakarta, LPKA Kelas II Jakarta, LPKA Kelas I Blitar, dan LPKA Kelas II Bandung. Responden penelitian sebanyak 260 ABH. Pengambilan data dilakukan menggunakan skala keharmonisan keluarga, integrasi sosial, lokus kendali, dan skala kesejahteraan psikologis. Data dianalisis menggunakan <em>Moderate Regression Analysis</em> (MRA). Hasil analisis data penelitian membuktikan semakin tinggi tingkat keharmonisan keluarga, semakin tinggi pula kesejahteraan psikologis ABH. Selain itu, semakin tinggi tingkat integrasi sosial ABH, semakin tinggi pula kesejahteraan psikologis ABH. Akan tetapi, lokus kendali tidak memperkuat hubungan antara keharmonisan keluarga dan kesejahteraan psikologis, serta antara integrasi sosial dan kesejahteraan psikologis ABH. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pijakan petugas kemasyarakatan dalam proses pembinaan ABH sesuai dengan tingkat kesejahteraan psikologis dengan mempertimbangkan tingkat keharmonisan keluarga serta integrasi sosial ABH.</p> 2024-01-31T18:29:16+07:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen