Jurnal Oceanologi Indonesia https://jai.ipb.ac.id/index.php/isoi Jurnal yang berisi karya ilmiah Hasil-hasil Kelautan Indonesia en-US Jurnal Oceanologi Indonesia Peningkatan Produksi dan Kualitas Benih Kerapu dengan Program Hybridisasi https://jai.ipb.ac.id/index.php/isoi/article/view/8601 <p>Abstrak</p><p>Beberapa jenis benih hybrid saat ini sudah dapat diproduksi secara masal di hatchery. Benih hybrid selain menambah diversifikasi spesies juga mempunyai prospek budidaya yang berpeluang untuk meningkatkan produksi perikanan ke depan, karena itu perlu adanya pemantapan produksi benih kerapu hybrid agar dapat menghasilkan benih yang mempunyai kuantitas dan kualitas yang baik, dan pada akhirnya diharapkan dapat membantu kebutuhan benih pada perikanan budidaya dan pembenihannya dapat diterapkan di masyarakat sebagai usaha yang menguntungkan. Dalam penelitian ini diproduksi secara masal benih kerapu cantik yaitu hasil persilangan antara betina kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) dan jantan kerapu batik (Epinehelusmicrodon). Penelitian ini mengkaji hasil produksi benih kerapu cantik dibandingkan dengan produksi benih kerapu macan dan kerapu batik. Hasil penelitian produksi benih kerapu cantik mempunyai kelangsungan hidup yang lebih tinggi yaitu 24,59% dibanding dengan macan yaitu17,44% dan batik yaitu 4,63%. Panjang total benih pada umur 45 hari masing-masing kerapu cantik 3,59 ± 0,21 cm; macan 3,24 ± 0,55 cm dan batik 2,61 ± 0,42 cm. Abnormalitas benih kerapu cantik 4,13%, macan 30,21% dan batik 0,57%. Hasil analisa variasi genetik kerapu cantik mempunyai kekerabatan lebih dekat dengan kerapu macan dibandingkan dengan kerapu batik.<br />Kata kunci: Kerapu Cantik, program hibridisasi, produksi benih</p> Suko Ismi Copyright (c) 2014-10-31 2014-10-31 1 1 Profil Benih Tiram Mutiara (Pinctada maxima) Dari Hasil Pemijahan yang Terkontrol https://jai.ipb.ac.id/index.php/isoi/article/view/8603 <p>Abstrak</p><p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Tiram Mutiara merupakan komoditas perikanan laut yang memiliki nilai pasar yang baik dan relatif stabil. Rendahnya produksi dan kualitas benih tiram mutiara yang dihasilkan dari proses budidaya, menyebabkan terjadinya peningkatan permintaan benih tiram mutiara berupa juvenil dengan ukuran yang dianggap aman untuk dipelihara lebih lanjut. Salah satu upaya yang ditempuh adalah melakukan perbaikan pembenihan, yaitu dengan menerapkan modifikasi pemijahan mengingat tiram merupakan hewan dengan mobilitas yang rendah. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui profil benih tiram mutiara hasil permijahan induk alam antara 1 populasi dan 2 populasi yang berbeda. Induk alam dikoleksi dari perairan Bali dan Maluku. Pemijahan dilakukan setelah induk menunjukkan tingkat kematangan gonad sempurna dari masing-masing perlakuan dan larva yang dihasilkan dipantau perkembangannya sampai stadia <em>spat</em>/juvenil muda. Parameter yang diamati antara lain daya tetas telur. Sintasan setiap stadia, pertumbuhan dan morfologi benih. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa profil benih tiram mutiara dari beberapa jenis pemijahan menunjukkan perbedaan waktu pada tahap perkembangan larva (proses metamorfosis), pertumbuhan dan sintasan pada akhir penelitian. Benih dari hasil pemijahan antar 2 populasi memberikan keragaan yang lebih baik dibandingkan dengan benih hasil pemijahan dari satu populasi. Benih hasil pemijahan antar 2 populasi memiliki tingkat kelangsungan hidup (SR) setiap pergantian stadia diatas 30 % dan waktu pergantian stadia (Metamorfosis) yang lebih cepat 2/3 hari.</p> <strong>Kata kunci:</strong> Profil benih, Pemijahan, Tiram mutiara (Pinctada maxima). Ida Komang Wardana Copyright (c) 2014-10-31 2014-10-31 1 1 Aplikasi Pakan Dan Lingkungan Dalam Pemeliharaan Larva Kerapu Lumpur, Epinephelus coioides https://jai.ipb.ac.id/index.php/isoi/article/view/8606 <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Produksi benih kerapu Lumpur (<em>Epinephelus coioides</em>) dalam jumlah yang optimal dan kualitas yang sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) masih belum dapat dipenuhi, seiring dengan terjadinya berbagai kendala selama pemeliharaan. Hal ini menimbulkan kesenjangan terhadap permintaan pasar yang belakangan ini cenderung meningkat. Berbagai aspek yang berkaitan dengan fisiologi kerapu Lumpur seperti pengelolaan pakan alami, substitusi pakan buatan (komersial), penambahan unsur mineral esensial maupun manajemen lingkungan telah dicoba dalam pemeliharaan larva secara terkontrol dan ternyata mampu menekan abnormalitas hingga 9,26%. Upaya produksi benih secara masal untuk menghasilkan benih yang sesuai SNI telah dilakukan dalam penelitian ini dengan mengaplikasikan faktor pakan alami, pakan buatan yang telah diperkaya dan pengelolaan lingkungan pemeliharaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sintasan yang diperoleh meningkat (7,2-10,4%), tingkat keseragaman ukuran cukup tinggi (80%) dan persentase abnormalitas benih relatif rendah (0,4%).</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> aplikasi, pakan dan lingkungan, produksi benih, kerapu lumpur.</p> Titiek Aslianti Copyright (c) 2014-10-31 2014-10-31 1 1