Indonesian Journal of Agricultural Resource and Environmental Economics https://jai.ipb.ac.id/index.php/ijaree <p>Indonesian Journal of Agricultural, Resource and Environmental Economics [<a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20220718521354041" target="_blank" rel="noopener">EISSN 2962-2328</a>] is published by the Department of Resource and Environmental Economics, Faculty of Economics and Management, IPB University, Indonesia. The journal as the name implies focuses on the publication of scientific papers in the fields of agricultural economics, resources and the environment. This journal has collaborated with the professional association <a href="https://drive.google.com/drive/u/0/folders/18MExvAPvn2zrU-b_WYuZFJIvCGrHUUNt">PERHEPI</a> (<a href="http://www.perhepi.org/jurnal-afiliasi/">Indonesian Agricultural Economic Association</a>).</p> <p><strong>Indexing &amp; Abstracting</strong>: <a href="https://garuda.kemdikbud.go.id/journal/view/32490" target="_blank" rel="noopener">Garuda</a>, <a href="https://app.dimensions.ai/discover/publication?search_mode=content&amp;and_facet_source_title=jour.1446995">Dimensions</a>, <a href="https://scholar.google.com/citations?user=1ysoN2YAAAAJ&amp;hl=id&amp;authuser=2">Google Scholar</a>, <a href="https://search.crossref.org/search/works?q=2962-2328+&amp;from_ui=yes">Crossref</a>, <a href="https://www.base-search.net/Search/Results?lookfor=ijaree&amp;name=&amp;oaboost=1&amp;newsearch=1&amp;refid=dcbasen">Base</a>&nbsp;</p> en-US ijaree@apps.ipb.ac.id (IJAREE) danang.pramudita@apps.ipb.ac.id (Danang Pramudita) Mon, 11 Dec 2023 18:39:52 +0700 OJS 3.1.2.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Analisis Capaian Program Swasembada Beras di Pulau Jawa https://jai.ipb.ac.id/index.php/ijaree/article/view/51682 <p>Beras merupakan makanan pokok sebagian masyarakat Indonesia sehingga swasembada beras menjadi agenda penting pada RPJMN 2015-2019. Indonesia dinyatakan mampu mencapai swasembada beras tahun 2016 dan tahun 2019-2021. Strategi peningkatan produksi dan produktivitas sektor pertanian pada Renstra Kementan 2020-2024 menjadi upaya agar swasembada beras dapat berkelanjutan. Produksi beras Indonesia paling banyak dihasilkan oleh Pulau Jawa namun peningkatan produksinya relatif kecil. Hal ini dikhawatirkan menimbulkan permasalahan ketahanan pangan dan menganggu keberlanjutan swasembada beras karena Pulau Jawa memiliki jumlah penduduk yang banyak dengan tingkat konsumsi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perkembangan produksi dan konsumsi beras di Pulau Jawa, memproyeksikan produksi dan konsumsi beras di Pulau Jawa dan hubungannya dengan swasembada beras, dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi produksi padi di Pulau Jawa. Metode yang digunakan yaitu analisis deskriptif, Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA), dan analisis regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan pada periode tahun 2000-2021 produksi beras di Pulau Jawa cenderung meningkat setiap tahunnya sedangkan konsumsi beras terus menurun tetapi tahun 2016-2021 mulai kembali meningkat. Hasil proyeksi produksi dan konsumsi beras menunjukkan pada tahun 2027 swasembada beras di Pulau Jawa sudah tidak dapat dicapai. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi produksi padi yaitu tenaga kerja dan jumlah pupuk SP-36.</p> <p>Rice stands as a staple for a considerable segment of Indonesia's population, making rice self-sufficiency a pivotal objective in the RPJMN 2015-2019. Indonesia was declared capable of achieving rice self-sufficiency in the years 2016, as well as for the period spanning 2019 to 2021. The Ministry of Agriculture's Strategic Plan for 2020-2024 outlines a strategy to enhance production and productivity in the agricultural sector, crucial for ensuring sustainable rice self-sufficiency. Despite the majority of rice production occurring on Java, the increase in production remains relatively modest, posing concerns for food security and challenging the sustainability of rice self-sufficiency, especially given Java's substantial population and high consumption rates. This research aims to scrutinize rice production and consumption trends on Java, project future patterns and their impact on rice self-sufficiency, and analyze influencing factors in paddy production on the island. Employing descriptive analysis, Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA), and panel data regression analysis, the findings reveal an overall annual increase in rice production on Java from 2000 to 2021, coupled with a declining trend in consumption, though a slight resurgence is observed from 2016 to 2021. Projections indicate that achieving rice self-sufficiency on Java by 2027 may be unattainable. Factors influencing paddy production encompass the labor force and the quantity of SP-36 fertilizer.</p> Vania Virgiani, Adi Hadianto, Fitria Dewi Raswatie Copyright (c) 2023 Vania Virgiani, Adi Hadianto, Fitria Dewi Raswatie https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jai.ipb.ac.id/index.php/ijaree/article/view/51682 Mon, 11 Dec 2023 00:00:00 +0700 Nilai Ekonomi Objek Taman Wisata Sungai Mudal Menggunakan Metode Individual Travel Cost Method https://jai.ipb.ac.id/index.php/ijaree/article/view/47903 <p>Taman Wisata Sungai Mudal terletak di Dusun Banyunganti, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo. Destinasi wisata ini mengangkat tema ekowisata yang mengeksplorasi pemandangan alam pegunungan menoreh dan aktivitas wisata air sebagai daya tariknya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis karakteristik wisatawan dan mengetahui potensi nilai ekonomi objek wisata alam Sungai Mudal. Potensi nilai ekonomi dihitung dengan surplus konsumen menggunakan pendekatan Individual Travel Cost Method (ITCM). Sedangkan karakteristik wisatawan dianalisis dari data usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan, dan jarak. Data diperoleh melalui data primer (wawancara, observasi, dan kuesioner) dan data sekunder (literatur). Hasil penelitian menunjukkan karakteristik wisatawan Taman Wisata Sungai Mudal mayoritas berjenis kelamin laki-laki (50,9%) selaras dengan atraksi wisata Sungai Mudal yang memiliki karakteristik petualangan. Mayoritas wisatawanberasal dari kalangan pelajar/mahasiswa dengan usia rata-rata 15-25 tahundan pendapatan mayoritas &lt;Rp1.000.000. Jarak domisili sampai ke lokasi wisata paling banyak di rentang 0-50 km karena terbanyak berasal dari wisatawan Kota Yogyakarta. Nilai potensi ekonomi Taman Wisata Sungai Mudal sebesar Rp23.257.628.649,27per tahun dengan rata-rata surplus konsumen per individu per tahun sebesar Rp346.634,25. Sedangkan, nilai ekonomi aktual sebesar Rp7.052.230.000 di tahun 2022 atau setara 30% dari total potensi nilai ekonominya. Artinya, wisatawan Taman Wisata Sungai Mudal mendapatkan manfaat jasa lingkungan yang lebih besar daripada biaya riil yang dikeluarkan. Akan tetapi, potensi nilai ekonomi ini bukan nilai yang bisa langsung diuangkan. Pengelola Taman Wisata Sungai Mudal perlu melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan nilai ekonomi aktual wisata.</p> <p>The Sungai Mudal Tourism Park is situated in Banyunganti Hamlet, Jatimulyo Village, Girimulyo District, Kulon Progo Regency. This destination showcases ecotourism, emphasizing the natural beauty of the Menoreh mountains and water-based activities as its primary attractions. This study aims to analyze tourist characteristics and determine the potential economic value of Mudal River's natural allure. The potential economic value is calculated via consumer surplus using the Individual Travel Cost Method (ITCM). Tourist characteristics, including age, gender, occupation, income, and distance, are analyzed based on primary data gathered through interviews, observations, and questionnaires, supplemented by secondary data from literature. The findings reveal that Mudal River Tourism Park mostly attracts male visitors (50,9%), drawn to its adventurous offerings. The majority are students aged 15-25 with income levels mostly below Rp1.000.000. Most visitors reside within a distance of 0-50 km, primarily originating from Yogyakarta City. The calculated economic potential value of Sungai Mudal Tourism Park reaches IDR Rp 23.257.628.649,27 per year, averaging IDR 346.634,25 per individual annually in consumer surplus. However, the actual economic value recorded in 2022 stands at IDR 7.052.230.000 which represents 30% of the total potential economic value. This indicates that tourists visiting Sungai Mudal Tourism Park obtain environmental service benefits surpassing the incurred costs. Yet, this potential economic value is non-monetary. Effective management strategies for Sungai Mudal Tourism Park are necessary to enhance the actual economic value of tourism.</p> Endah Ayu Kusuma Wardhani, Hanny Handayani, Salsa Az Zahra, Muhammad Jordan Hasan, Elsa Octavianida Arlina Copyright (c) 2023 Endah Ayu Kusuma Wardhani https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jai.ipb.ac.id/index.php/ijaree/article/view/47903 Thu, 14 Dec 2023 00:00:00 +0700 Potensi Supply dan Demand Wisata Edukasi Kelola Sampah Anorganik di Desa Cibanteng https://jai.ipb.ac.id/index.php/ijaree/article/view/50840 <p>Permasalahan sampah di Indonesia masih belum kunjung selesai. Komposisi sampah didominasi kedua sampah plastik dan bersumber dari rumah tangga. Peran wisata edukasi sebagai sarana dalam mendorong dan mengedukasi masyarakat dalam menjaga lingkungan, dapat menjadi salah satu upaya mengatasi permasalahan tersebut. Desa Cibanteng, Kabupaten Bogor memiliki potensi pengembangan wisata edukasi. Wisata edukasi sebagai upaya untuk keberlanjutan green activity yang sudah dinisisasi. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi wisata green class dari sisi demand dan supply dan menganalisis dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan. Metode yang digunakan yaitu, analisis deskriptif, Contingent Valuation Method (CVM), dan skala likert. Hasil penelitian terdapat kesesuiaan antara supply dan demand wisata edukasi green class, terdapat gap harga wisata, dimana WTP pengunjung lebih rendah dibandingkan WTA pengelola, WTP calon wisatawan uji coba lebih tinggi daripada WTP calon wisatawan non uji coba. Dampak ekonomi, sosial dan lingkungan eduwisata green class memiliki dampak positif dari mulai penerimaan wisata, hingga sampah yang terkelola, dan berpotensi berdampak pada keberlanjutan green activity di Desa Cibanteng. Sehingga wisata edukasi kelola sampah anorganik di Desa Cibanteng berpotensi untuk diimplementasikan di Desa Cibanteng dengan menyesuaikan beberapa hal, seperti atraksi dan harga.</p> <p>The waste issue persists in Indonesia, primarily characterized by household-generated plastic waste dominating the waste composition. Educational tourism plays a pivotal role in encouraging and educating the public on environmental conservation. Cibanteng Village in Bogor Regency exhibits potential for the development of educational tourism, fostering sustainable green practices within the village. This research aims to identify the components of tourism green classes, analyze their social, economic, and environmental impacts, and assess the potential implementation of green class tourism. The methodology incorporates descriptive analysis, the Contingent Valuation Method (CVM), Likert scale, and a literature review. The study reveals an alignment between supply and demand for implementing edutourism green classes, showcasing visitor Willingness to Pay (WTP) lower than the Willingness to Accept (WTA) of the manager. Prospective trial tourists exhibit a higher WTP compared to prospective non-trial tourists. The economic, social, and environmental impacts of edutourism green classes indicate positive outcomes, including income generation from tourism, waste reduction, and potential sustainability impacts on green activities. In essence, the edutourism green class shows significant potential for implementation in Cibanteng Village.</p> Rahmawati Rahmawati, Meti Ekayani, Danang Pramudita Copyright (c) 2023 Rahmawati https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jai.ipb.ac.id/index.php/ijaree/article/view/50840 Wed, 20 Dec 2023 00:00:00 +0700 Estimasi Nilai Manfaat Ekonomi Pengelolaan Minyak Jelantah Rumah Tangga di Kampung Kebon Kopi, Desa Cibanteng, Kabupaten Bogor https://jai.ipb.ac.id/index.php/ijaree/article/view/50399 <p>Minyak jelantah adalah sisa minyak atau produk sampingan yang dihasilkan dari proses penggorengan makanan. Umumnya, masyarakat Indonesia membuang minyak jelantah begitu saja ke lingkungan. Padahal, jika dikelola dengan baik minyak jelantah dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku sekunder untuk produk non pangan dan memberikan manfaat ekonomi. Kampung Kebon Kopi tepatnya di RW 10, Desa Cibantengmenjadi salah satu wilayah di Kabupaten Bogor yang mulai mengadakan program pengumpulan minyak jelantah. Untuk mengetahui potensi minyak jelantah di Kampung Kebon Kopi, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengestimasi timbulan minyak jelantah yang dihasilkan oleh rumah tangga di Kampung Kebon Kopi dan mengestimasi nilai manfaat ekonomi dari pengelolaan minyak jelantah. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif dengan pendekatan SNI-19-3964-1994, analisis pendapatan, dan benefit transfer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata rumah tangga di Kampung Kebon Kopi menghasilkan 9,42 liter minyak jelantah per tahun. Hasil estimasi,timbulan minyak jelantah yang dihasilkan oleh seluruh rumah tangga di KampungKebon Kopi sebesar 3.118,44 liter per tahun. Nilai manfaat ekonomi yang diperoleh rumah tangga dengan melakukan pengelolaan minyak jelantah adalah sebesar Rp 2.024.853/KK/tahun. Secara keseluruhan, pengelolaan minyak jelantah di Kampung Kebon Kopi cenderung memiliki nilai manfaat ekonomi langsung yang masih rendah, karena jumlah minyak jelantah yang dihasilkan oleh setiap rumah tangga masih tergolong sedikit.</p> <p>Waste Cooking Oil (WCO) refers to the residual oil or by-products resulting from food frying. Typically, Indonesians dispose of WCO into the environment. However, if appropriately managed, WCO can serve as a secondary raw material for non-food products, offering economic benefits. Kebon Kopi Village in Bogor Regency has initiated WCO collection programs. This study aims to estimate WCO generation in Kebon Kopi Village households and evaluate the economic benefits of WCO management. Quantitative descriptive methods, employing the SNI-19-3964-1994 approach, income analysis, and benefits transfer, were utilized. Findings revealed that, on average, households in Kebon Kopi Village produce 9,42 liters of WCO annually. The collective WCO generation by all households in the village amounts to an estimated 3.118,44 liters per year. The economic benefits derived from WCO management for households equate to IDR 2.024.853 per household per year. Overall, the direct economic benefits of used cooking oil management in Kebon Kopi Village appear modest due to the relatively small amount of WCO produced by each household.</p> Sulistiowati Nur Faimi, Bahroin Idris Tampubolon Copyright (c) 2023 Sulistiowati Nur Faimi, Bahroin Idris Tampubolon https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jai.ipb.ac.id/index.php/ijaree/article/view/50399 Fri, 22 Dec 2023 17:35:44 +0700 Analisis Pengaruh Implementasi AANZFTA terhadap Kreasi dan Diversi Perdagangan Impor Daging Sapi di Indonesia https://jai.ipb.ac.id/index.php/ijaree/article/view/50322 <p>ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZFTA) merupakan integrasi ekonomi di antara negara-negara ASEAN, Australia, dan New Zealand. Salah satu bentuk implementasi AANZFTA terwujud dalam penurunan hambatan tarif impor pada komoditas daging sapi. Penurunan tarif tersebut dapat memengaruhi Indonesia sebagai negara net importir daging sapi. Daging sapi impor yang berasal dari negara-negara anggota AANZFTA memiliki keunggulan kompetitif akibat penurunan tarif impor dibandingkan dengan daging sapi impor yang berasal dari negara-negara non anggota AANZFTA. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk: (1) Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi impor daging sapi di Indonesia selama tahun 2005-2020; dan (2) Menganalisis pengaruh implementasi AANZFTA terhadap kreasi perdagangan dan diversi perdagangan impor daging sapi di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan membandingkan volume dan nilai impor daging sapi Indonesia dari beberapa negara anggota (Australia, New Zealand, dan Singapura) dan non anggota (Amerika Serikat, India, Jepang, dan Spanyol) AANZFTA dalam rentang tahun 2005-2020. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis regresi data panel dengan model gravitasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Impor daging sapi Indonesia dipengaruhi secara signifikan dan positif oleh PDB riil per kapita Indonesia, PDB riil per kapita negara sumber impor, dan diversi perdagangan serta dipengaruhi secara signifikan dan negatif oleh produksi daging sapi di Indonesia, nilai tukar riil rupiah terhadap mata uang negara sumber impor, dan kreasi perdagangan. (2) Implementasi AANZFTA menyebabkan impor daging sapi Indonesia dari negara-negara anggota AANZFTA menurun sebesar 2,97 persen dan impor daging sapi Indonesia dari negara-negara non anggota AANZFTA meningkat sebesar 2,39 persen dibandingkan dengan sebelum AANZFTA diimplementasikan.</p> <p>The ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZFTA) represents an economic integration among ASEAN, Australia, and New Zealand. Within the AANZFTA framework, a commitment was made to reduce beef import tariff barriers. This reduction in beef import tariffs has the potential to impact Indonesia as a net importer of beef. Beef imports from AANZFTA member countries gain a competitive advantage due to reduced import tariffs, unlike beef imported from non-AANZFTA member countries. Hence, this research aims to: (1) Analyze the influencing factors on beef imports in Indonesia from 2005 to 2020, and (2) Assess the impact of AANZFTA implementation on the creation and redirection of Indonesia’s beef imports. The study involves comparing the volume and value of Indonesian beef imports from AANZFTA member countries (Australia, New Zealand, and Singapore) and non-member countries (United States, India, Japan, and Spain) during the 2005-2020 period. The analytical method employed is panel data regression analysis using a gravity model. The research findings indicate: (1) Beef imports in Indonesia between 2005 and 2020 were influenced by various factors including Indonesia’s beef production, real exchange rate, real GDP per capita of Indonesia, real GDP per capita of exporting countries, trade creation dummy, and trade diversion dummy; (2) AANZFTA implementation resulted in a 2,97% reduction in Indonesia’s beef imports from AANZFTA member countries and a 2,39% increase in beef imports from non-AANZFTA member countries compared to the scenario without AANZFTA implementation.</p> Elgi Putri, Nia Kurniawati Hidayat Copyright (c) 2023 Elgi Putri, Nia Kurniawati Hidayat https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://jai.ipb.ac.id/index.php/ijaree/article/view/50322 Fri, 29 Dec 2023 00:00:00 +0700