Analisis Pengaruh Implementasi AANZFTA terhadap Kreasi dan Diversi Perdagangan Impor Daging Sapi di Indonesia

Analysis of the Impact of AANZFTA Implementation on Beef Import Trade Creation and Diversion in Indonesia

  • Elgi Putri Department of Resource and Environmental Economics, Faculty of Economics and Management, IPB University, Indonesia
  • Nia Kurniawati Hidayat Department of Resource and Environmental Economics, Faculty of Economics and Management, IPB University, Indonesia
Keywords: beef consumption; free trade area; gravity model; import tariff reduction; panel data

Abstract

ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZFTA) merupakan integrasi ekonomi di antara negara-negara ASEAN, Australia, dan New Zealand. Salah satu bentuk implementasi AANZFTA terwujud dalam penurunan hambatan tarif impor pada komoditas daging sapi. Penurunan tarif tersebut dapat memengaruhi Indonesia sebagai negara net importir daging sapi. Daging sapi impor yang berasal dari negara-negara anggota AANZFTA memiliki keunggulan kompetitif akibat penurunan tarif impor dibandingkan dengan daging sapi impor yang berasal dari negara-negara non anggota AANZFTA. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk: (1) Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi impor daging sapi di Indonesia selama tahun 2005-2020; dan (2) Menganalisis pengaruh implementasi AANZFTA terhadap kreasi perdagangan dan diversi perdagangan impor daging sapi di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan membandingkan volume dan nilai impor daging sapi Indonesia dari beberapa negara anggota (Australia, New Zealand, dan Singapura) dan non anggota (Amerika Serikat, India, Jepang, dan Spanyol) AANZFTA dalam rentang tahun 2005-2020. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis regresi data panel dengan model gravitasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Impor daging sapi Indonesia dipengaruhi secara signifikan dan positif oleh PDB riil per kapita Indonesia, PDB riil per kapita negara sumber impor, dan diversi perdagangan serta dipengaruhi secara signifikan dan negatif oleh produksi daging sapi di Indonesia, nilai tukar riil rupiah terhadap mata uang negara sumber impor, dan kreasi perdagangan. (2) Implementasi AANZFTA menyebabkan impor daging sapi Indonesia dari negara-negara anggota AANZFTA menurun sebesar 2,97 persen dan impor daging sapi Indonesia dari negara-negara non anggota AANZFTA meningkat sebesar 2,39 persen dibandingkan dengan sebelum AANZFTA diimplementasikan.

The ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZFTA) represents an economic integration among ASEAN, Australia, and New Zealand. Within the AANZFTA framework, a commitment was made to reduce beef import tariff barriers. This reduction in beef import tariffs has the potential to impact Indonesia as a net importer of beef. Beef imports from AANZFTA member countries gain a competitive advantage due to reduced import tariffs, unlike beef imported from non-AANZFTA member countries. Hence, this research aims to: (1) Analyze the influencing factors on beef imports in Indonesia from 2005 to 2020, and (2) Assess the impact of AANZFTA implementation on the creation and redirection of Indonesia’s beef imports. The study involves comparing the volume and value of Indonesian beef imports from AANZFTA member countries (Australia, New Zealand, and Singapore) and non-member countries (United States, India, Japan, and Spain) during the 2005-2020 period. The analytical method employed is panel data regression analysis using a gravity model. The research findings indicate: (1) Beef imports in Indonesia between 2005 and 2020 were influenced by various factors including Indonesia’s beef production, real exchange rate, real GDP per capita of Indonesia, real GDP per capita of exporting countries, trade creation dummy, and trade diversion dummy; (2) AANZFTA implementation resulted in a 2,97% reduction in Indonesia’s beef imports from AANZFTA member countries and a 2,39% increase in beef imports from non-AANZFTA member countries compared to the scenario without AANZFTA implementation.

References

Andrian, N. (2014) Dampak ACFT A terhadap Kreasi dan Diversi Perdagangan Ikan Hidup Indonesia.[Skripsi].Bogor:Institut Pertanian Bogor.

Baltagi, B. H., & Baltagi, B. H. (2005). Econometric analysis of panel data (Vol. 4). Chichester: Wiley.

[BPS] Badan Pusat Statistik. (2022). Produksi Daging Sapi menurut Provinsi (Ton). Jakarta: Badan Pusat Statistik

Danasari, I. F., Harianto, H., & Falatehan, A. F. (2020). Dampak kebijakan impor ternak dan daging sapi terhadap populasi sapi potong lokal di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, 4(2), 310-322.

Destiarni, R. P. (2016). Analisis Permintaan Daging Sapi Impor Indonesia. Doctoral dissertation, Bogor Agricultural University.

Dewi, S.K. (2019). Dampak ACFTA (ASEAN-China Free Trade Area) terhadap Trade Creation dan Trade Diversion Indonesia di Kawasan ACFTA 3. Bogor.

[DFAT] Department of Foreign Affairs and Trade. (2017). General Review of AANZFTA - Stage One: Review of Implementation 2010-2017. Australia: DFAT.

Ghozali, I. (2013). Aplikasi analisis multivariete dengan program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi. Ed ke-7. Semarang: Badan Penerbit Univ. Diponegoro,

Gujarati, D. N. (2006). Dasar-dasar Ekonometrika Jilid 1. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.

[ITC] International Trade Centre. (2022a). List of Supplying Markets for a product Imported by Indonesia. ITC

[ITC] International Trade Centre. (2022b). Trade Map - Indonesia Bilateral trade. ITC.

Juanda, B. (2009). Ekonometrika pemodelan dan pendugaan.Bogor: IPB Press.

[Kementan] Kementerian Pertanian. (2021). Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan 2021. Jakarta: Kementan.

Khurana, R., & Nauriyal, D. K. (2017). ASEAN-India free trade agreement: Evaluating trade creation and trade diversion effects. Journal of East-West Business, 23(3), 283-307.

Koo, W. W., Kennedy, P. L., & Skripnitchenko, A. (2006). Regional preferential trade agreements: Trade creation and diversion effects. Review of Agricultural Economics, 28(3), 408-415.

Kusriatmi. (2014). Dampak Kebijakan Swasembada Daging Sapi terhadap Kinerja Ekonomi Subsektor Peternakan di Indonesia. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Lateef, M., Tong, G. J., & Riaz, M. U. (2018). Exploring the gravity of agricultural trade in China–Pakistan free trade agreement. The Chinese Economy, 51(6), 522-533.

Lipsey, R.G., Chrystal, K.A. (2007). Economics. Ed ke-11. Oxfodr: Oxford Univ. Press.

Mahdi, N. N., & Nurmalina, R. (2021). Trade Creation Dan Trade Diversion Atas Pemberlakuan ACFTA Terhadap Perdagangan Hortikultura Indonesia. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, 15(1), 51-76.

Makarim, A.Y. (2020). Analisis Hambatan Perdagangan terhadap Impor Daging Sapi di Indonesia. [Skrispi].Bogor: Institut Pertanian Bogor.

[OECD] Organization for Economic Cooperation and Development. (2021). Agricultural output - Meat Consumption (Thousand tonnes) - OECD Data.

Okabe, M., & Urata, S. (2013). The impact of AFTA on intra-AFTA trade. Journal of Asian Economics, 35, 12-31.

Pakpahan, A. R. S. (2012). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi impor daging sapi di Indonesia. Economics Development Analysis Journal, 1(2).

Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 166. (2011). Tentang Penetapan Tarif Bea Masuk atas Barang Impor dalam Rangka ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZFTA).

Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 208. (2013). Tentang Penetapan Tarif Bea Masuk atas Barang Impor dalam Rangka ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZFTA).

Salvatore, D. (2014). International economics. Trade and Finance. Ed ke-11. New Jersey: John Wiley & Sons.

Sari, P. G. A. (2018). Dampak Keunggulan Komparatif dan Kerjasama ASEAN-Australia-New Zealand FTA (AANZFTA) terhadap Perdagangan Indonesia. [Tesis].Bogor:Institut Pertanian Bogor.

Shapiro, S. (2015). The Shapiro-Wilk and related test for normality. Statistics (Ber).

Sihombing, D. M. R. (2017). Dampak Japan Economic Partnership Agreement Terhadap Daya Saing dan Aliran Perdagangan Komoditas Perikanan di Kawasan Asia Tenggara. Bogor Agricultural University.

[UN Comtrade] United Nations International Trade Statistics Database. (2022). Volume dan Nilai Impor Daging Sapi (HS 0202) Indonesia berdasarkan Negara Sumber Impor. UN Comtrade.

[WITS] World Integrated Trade Solution. (2022). WITS - Indonesia Tariff View and Export Raw Data. WITS

Yang, S., & Martinez-Zarzoso, I. (2014). A panel data analysis of trade creation and trade diversion effects: The case of ASEAN–China Free Trade Area. China Economic Review, 29, 138-151.

Yudhanto, A. K., Arifin, Z., & Yulianto, E. (2019). Pengaruh Produksi Daging Sapi Dalam Negeri, Permintaan Daging Sapi, Dan Harga Daging Sapi Internasional Terhadap Volume Impor Daging Sapi Di Indonesia. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol, 67(1).

Zidi, A., & Dhifallah, S. M. (2013). Trade creation and trade diversion between Tunisia and EU: analysis by gravity model. International Journal of Economics and Finance, 5(5), 131-147.

Published
2023-12-29
How to Cite
PutriE., & Kurniawati HidayatN. (2023). Analisis Pengaruh Implementasi AANZFTA terhadap Kreasi dan Diversi Perdagangan Impor Daging Sapi di Indonesia: Analysis of the Impact of AANZFTA Implementation on Beef Import Trade Creation and Diversion in Indonesia. Indonesian Journal of Agricultural Resource and Environmental Economics, 2(2), 110-123. https://doi.org/10.29244/ijaree.v2i2.50322