Pengaruh Jenis Biomulsa dan Jarak Tanam Kailan terhadap Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleracea L. cv. grup Kailan)

  • Gusti Reza Puspita Program Studi Agronomi dan Hortikultura, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor (IPB University)
  • Juang Gema Kartika Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB University)

Abstract

Kailan (Brassica oleracea L. cv. group Chinese Kale) merupakan anggota famili Brassicaceae yang memiliki akar serabut yang lebat dan dangkal, dekat dengan permukaan tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pemberian biomulsa dan jarak tanam terhadap produksi tanaman kailan (Brassica oleracea L. cv. grup Kailan). Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan University Farm IPB, pada bulan Januari sampai September 2013. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) 2 faktor. Perlakuan yang diberikan adalah jenis biomulsa dan jarak tanam. Setiap kombinasi perlakuan diulang 3 kali. Jenis biomulsa terdiri atas tanpa mulsa, mulsa plastik hitam perak, biomulsa Arachis pintoi, dan biomulsa rumput gajah mini sedangkan jarak tanam terdiri atas 30 cm x 30 cm dan 50 cm x 50 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada interaksi antara jenis biomulsa dan jarak tanam terhadap diameter batang dan panjang tangkai daun kailan. Diameter batang dan panjang tangkai daun tertinggi pada jarak tanam 50 cm x 50 cm terjadi pada perlakuan Arachis pintoi, namun pada jarak tanam 30 cm x 30 cm tidak terjadi perbedaan antar perlakuan mulsa. Perlakuan biomulsa A. pintoi dapat meningkatkan tinggi tanaman dibandingkan dengan perlakuan mulsa lainnya. Pengaruh tunggal dari perlakuan jarak tanam menunjukkan bahwa jarak tanam kailan yang lebih rapat yaitu 30 cm x 30 cm mampu menghasilkan bobot kailan per petak yang lebih tinggi daripada jarak tanam yang lebih renggang yaitu 50 cm x 50 cm. Penggunaan biomulsa A. pintoi dan jarak tanam 30 cm x 30 cm dapat meningkatkan produksi tanaman kailan.

Kata kunci : Arachis pintoi, diameter batang, panjang tangkai daun, rumput gajah mini

Downloads

Download data is not yet available.

References

Akamine, E.K., H. Kitagawa, H. Subramanyam, P.G. Long. 1986. Fisiologi Pasca Panen: Penanganan Sayuran dan Pemanfaatan Buah-buahan dan Sayur-sayuran Tropika dan Subtropika. Kamariyani, penerjemah; E.B. Pantastico, editor. Yogyakarta(ID): UGM Pr. Terjemahan dari: Activities in Packaging. hlm 421-445.

[BPS] Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. 2012. Produksi sayuran di Indonesia [Internet]. [diunduh 2012 Sept 20]. Tersedia pada: http://www.bps.go.id.

Baharuddin, R. 2010. Penggunan kacang hias (Arachis pintoi) sebagai biomulsa pada budidaya tomat (Licopersicon esculentum M.) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

[Balittan] Balai Penelitian Tanah. 2004. Kacang Hias (Arachis pintoi) Pada Usaha Tani Lahan Kering. Bogor(ID): Pusat Litbang Tanah dan Agroklimat.

Budiyarto, K.H. Mutaqin. 2012. Sapu pada kacang hias (Arachis pintoi): penyakit baru yang berasosiasi dengan fitoplasma. J. Fitopatol Indones. 8(3):84-88. https://doi.org/10.14692/jfi.8.3.84

[Deptan Ditjen PPHP] Departemen Pertanian, Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. 2007. Penanganan Pasca Panen Sayuran. Jakarta(ID): Deptan.

Fisher, M.J., P. Cruz. 1991. Some ecophysiological aspects of Arachis pintoi. In: Kerridge PC, Hardy B, editor. Biology and Agronomy of Forage Arachis. Colombia(CO): CIAT.

Gardner, F.P., R.B. Pearce, R.L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta (ID): Universitas Indonesia (UI ) Press.

Huang, Y.B., T. Long, Z. Zhong, C.E.Y. Zhao. 2004. Utilization of Arachis pintoi in red soil region and its effciency on water-soil conservation in China. International Soil Conservation Organisation Conference, Brisbane (AU).

Kartika, J.G., M.R. Reyes, A.D. Susila. 2009. Review of Literature on Perennial Peanut (Arachis pintoi) as Potential Cover Crop in the Tropics. Di dalam: J.G. Kartika, M.R. Reyes, A.D. Susila, editor. Kumpulan Makalah Seminar Ilmiah. Bogor(ID): Perhimpunan Hortikultura Indonesia. hlm 391-399.

Peet, M. 1996. Cover crops and living mulches. Sustainable Practices for Vegetables Production in the South. USA (US): Focus Publishing. p 13-21.

Pujaratna, B. 2011. Budidaya Rumput Gajah Mini. Gresik(ID): Balai Penyuluh Pertanian Kedamean.

Rosliani, R., N. Sumarni, I. Sulastrini. 2010. Pengaruh cara pengolahan tanah dan tanaman kacang-kacangan sebagai tanaman penutup tanah terhadap kesuburan tanah dan hasil kubis di dataran tinggi. J. Hort. 20(1):36-44.

Rubatzky, V.E., M. Yamaguchi. 1999. Sayuran Dunia 3 Prinsip, Produksi, dan Gizi Edisi Kedua. Bandung (ID): ITB.

Sagwansupyakorn, C. 1992. Brassica oleracea L. cv. group Chinese Kale. Di dalam: L.J.G. van der Maesen, S. Somaatmdja, editor. Plant Resouces of South-East Asia (Prosea) No 1 Pulses. Bogor (ID): Prosea Foundation. hlm 115-117.

Severino, F.J., J.C. Pedro. 2004. Weed supression by smother crops and selective herbicides. Sci. Agric. (Piracicaba, Braz.). 61(1):21-26. https://doi.org/10.1590/S0103-90162004000100004

Sumarni, N., A. Hidayat, E. Sumiati. 2006. Pengaruh tanaman penutup tanah dan mulsa organik terhadap produksi cabai dan erosi tanah. J. Hort. 16(3):197-201.

Sumarni, N., R. Rosliani. 2009. Pengaruh pembenaman residu tanaman penutup tanah kacang-kacangan dan mulsa jerami terhadap hasil cabai merah dan kesuburan tanah andisol. J. Hort. 19(1):59-65.

Waldan, N.K. 2009. Rumput gajah mini, minim biaya tahan cuaca [Internet]. [diunduh 2012 Sept 20]. Tersedia pada: http://www.kompas.com.

Published
2024-05-31
How to Cite
PuspitaG. R., & KartikaJ. G. (2024). Pengaruh Jenis Biomulsa dan Jarak Tanam Kailan terhadap Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleracea L. cv. grup Kailan). Buletin Agrohorti, 12(2), 257-265. https://doi.org/10.29244/agrob.v12i2.54761