Upaya Konservasi Tanah dan Air pada Daerah Pertanian Dataran Tinggi di Sub-Daerah Aliran Sungai Gandul

  • diah auliyani Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Jl. Jenderal Ahmad Yani - Pabelan, Kartasura, PO BOX 295 Surakarta 57102

Abstract

Land susceptibility to degradation is characterized by the loss of topsoil due to erosion which is considered as a threat to agricultural productivity. Information about land sensitivity to erosion is crucial in determining the appropriate soil and water conservation techniques to avoid land degradation. This study, which was located in the Gandul Sub-Watershed, aims to analyze the level of land sensitivity to erosion in highland agricultural areas. Data analysis was carried out spatially using land system and land-cover maps. Soil and water conservation efforts were determined based on the land function and sensitivity. The land sensitivity to erosion in the Gandul Sub-watershed was categorized into 3 levels which were moderate (3.9%), high (95%), and very high (0.8%). There were various directions for Gandul Sub-Watershed management by considering the level of sensitivity of the land and the function of the area. Creating a ridge is one of the soils and water conservation practices that has been implemented for a long time by local communities as a soil erosion prevention.

 

Keywords: agriculture, erosion, Gandul, sensitivity

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adi RN. 2009. Pembuatan peta tingkat kerawanan banjir sebagai salah satu upaya mengurangi tingkat kerugian akibat bencana banjir. In: Prosiding Ekspose Hasil Litbang Teknologi Pengelolaan DAS Dalam Upaya Pengendalian Banjir dan Erosi-Sedimentasi, 283-291. Lor Inn Hotel, Solo, 15 Oktober 2009.

Auliyani D, Nugrahanto EB, Wijaya WW. 2018. Nisbah hantar sedimen di Sub Daerah Aliran Sungai Watujali dan Silengkong. In Marfai MA, Suprayogi S, Pangaribowo EH, Soedarjanto MS, Malawani MN (Eds.) Prosiding Seminar Nasional 4 Pengelolaan Pesisir dan Daerah ALiran Sungai (pp. 1-8). Yogyakarta (ID): Badan Penerbit Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada. http://mppdas.geo. ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/620/2019/04/ PROSIDING-SEMNAS-4-MPPDAS-2018.pdf

Barus B, Gandasasmita K, Tarigan SD, Rusdiana O. 2011. Penyusunan Kriteria Lahan Kritis (Laporan Akhir). Kerjasama Kementerian Lingkungan Hidup dan Pusat Pengkajian Pengembangan Wilayah (P4W) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Institut Pertanian Bogor. Bogor (ID).

Basuki TM, Wijaya WW, Wahyuningrum N. 2016. Spatial distribution of land susceptibility to degradation and recomendation for its improvement: A case study in the Upper Solo Sub-Watershed. Journal of Degraded and Mining Lands Management. 4(1): 689-696. https://doi.org/10. 15243/jdmlm.2016.041.689

[BBWS] Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo. 2019. Sejarah Singkat. [internet]. Diakses tanggal 25 Juni 2019. Tersedia pada: http://sda.pu.go.id/ bbwsbengawansolo/portal/.

Dumanski J. 2015. Evolving concepts and opportunities in soil conservation. International Soil and Water Conservation Research. 3(1): 1-14. https://doi.org/10.1016/j.iswcr.2015.04.002

Katharina R. 2006. Faktor penyebab petani kentang lahan kering dataran tinggi Kecamatan Pengalengan, Bandung tidak mengadopsi konservasi tanah. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 11(3): 25-31.

Kurnia U. 2004. Prospek pengairan pertanian tanaman semusim lahan kering. Jurnal Litbang Pertanian. 23(4): 130-138.

Kurnia U, Suganda H, Erfandi D, Kusnadi H. 2004. Teknologi konservasi tanah pada budi daya sayuran dataran tinggi. In U. Kurnia, A. Rachman, & A. Dariah (Eds.), Teknologi Konservasi Tanah pada Lahan Kering Berlereng (pp. 127-144). Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. http://balittanah. litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/publikasi-mainmenu-78/buku-mainmenu-85/845-lereng

Muchus BR. 2016. Sedimentasi parah, lumpur di Waduk Gajah Mungkur capai 6 juta meter kubik. [internet]. Diakses tanggal 25 Juni 2019. Tersedia pada: https://news.detik.com/berita/d-3372323/ sedimentasi-parah-lumpur-di-waduk-gajah-mungkur-capai-6-juta-meter-kubik

Nugroho SP. 2000. Minimalisasi lahan kritis melalui pengelolaan sumber daya lahan dan konservasi tanah dan air secara terpadu. Jurnal Teknologi Lingkungan. 1(1): 73-82. https://doi.org/10.29122/ jtl.v1i1.165

Paimin, Pramono IB, Purwanto, Indrawati DR. 2012. Sistem perencanaan pengelolaan daerah aliran sungai (Santoso H& Pratiwi (eds.)). Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Kementerian Kehutanan. http://www. forda-mof.org/files/Buku_Sistem_Perencanaan_ DAS2.pdf

Riastika M. 2012. Pengelolaan air tanah berbasis konservasi di Recharge Area Boyolali (Studi kasus Recharge Area Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah). Jurnal Ilmu Lingkungan. 9(2): 86. https://doi.org/10.14710/jil.9.2.86-97

Shaheen A, Azhar Naeem M, Jilani G, Shafiq M. 2011) Restoring the land productivity of eroded land through soil water conservation and improved fertilizer application on Pothwar Plateau in Punjab Province, Pakistan. Plant Production Science. 14(2): 196-201. https://doi.org/10.1626/pps.14.196

Sulistyo B. 2015. Kajian perubahan tingkat kekritisan lahan sebagai akibat proses eliminasi unit lahan: Studi kasus di kawasan pertambangan Danau Mas Hitam, Provinsi Bengkulu. Dalam: Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 828-833. https://doi.org/10.13057/psnmbi/m010 428

Vajda AD. 1950. Soil conservation engineering. [internet]. Diakses tanggal 25 Juni 2019. Tersedia pada: https://insa.nic.in/writereaddata/UpLoaded Files/PINSA/Vol16_1950_6_Art11.pdf

Valentin C, Agus F, Alamban R, Boosaner A, Bricquet JP, Chaplot V, de Guzman T, de Rouw A, Janeau JL, Orange D, Phachomphonh K, Do Duy Phai, Podwojewski P, Ribolzi O, Silvera N, Subagyono K, Thiébaux JP, Tran Duc Toan, Vadari T. 2008. Runoff and sediment losses from 27 upland catchments in Southeast Asia: Impact of rapid land use changes and conservation practices. Agriculture, Ecosystems, and Environment. 128(4): 225-238. https://doi.org/10.1016/j.agee.2008.06. 004

Virianita R, Soedewo T, Amanah S, Fatchiya A. (2019). Persepsi petani terhadap dukungan pemerintah dalam penerapan sistem pertanian berkelanjutan Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 24(2): 168-177. https://doi.org/10.18343/jipi.24.2.168

Wischmeier WH, Smith DD. 1978. Predicting rainfall erosion losses: A guide to conservation planning. Agriculture Handbook No. 537. Washington (US): Department of Agriculture.

Published
2020-07-29
How to Cite
auliyani diah. (2020). Upaya Konservasi Tanah dan Air pada Daerah Pertanian Dataran Tinggi di Sub-Daerah Aliran Sungai Gandul. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 25(3), 382-387. https://doi.org/10.18343/jipi.25.3.382