Daya Saing Bawang Merah di Provinsi Maluku dan Upaya Peningkatannya

  • Agung Budi Santoso Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku, Jl. Chr Soplanit Rumah Tiga, Ambon, Maluku 97233
  • Maryam Nurdin Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku, Jl. Chr Soplanit Rumah Tiga, Ambon, Maluku 97233
  • Ismatul Hidayah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku, Jl. Chr Soplanit Rumah Tiga, Ambon, Maluku 97233

Abstract

Shallot is one of horticultural commodities with a high demand. Majority of shallots in Maluku are bought from Surabaya and Makasar. However, the government continuously does horticultural development in the center of shallot production. The objective of this study was to analize the competitiveness and comparativeness of farming between shallots which are cultivated by local farmer and shallots which are imported. There were three locations of research i.e., Maluku Tenggara, Seram Bagian Barat, and Maluku Tengah. Primary data were collected by quessioner and used purposive sampling method. Primary data were analyzed using policy analysis matrix. The results showed that shallot farming in Maluku has comparative and competitive advantages compared with imported shallots. Agricultural government policy effectively increases local farmer insentive. However, it shows a decreasing trend while increasing productivity of shallot. Shallot farming having production higher than 8 ton/ha need output subsidy to give price guarantee. Effort to increase shallot competitiveness is conducted by increasing productivity and developing a farmer institution to make a sustainable agricultural development.

 

Keywords: shallot, competitiveness, competitive and comparative

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aldila HF, Fariyanti A, Tinaprilla N. 2017. Daya Saing Bawang Merah di Wilayah Sentra Produksi di Indonesia. Jurnal Manajemen & Agribisnis. 14(1): 43–53. https://doi.org/10.17358/jma.14.1.43

[BI] Bank Indonesia. 2019. Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. [internet]. [diakses 31 Januari 2019]. Tersedia pada: https://hargapangan.id/.

[BPS] Badan Pusat statistik. 2016. Provinsi Maluku Dalam Angka. Maluku (ID).

Monke E, Pearson S. 1989. The Policy Analysis Matrix For Agricultural Development. https://web.stanford. edu/group/FRI/indonesia/documents/pambook/pambook.pdf.

Nurdi M, Baladina N. 2017. Analisis Keunggulan Komparatif Usaha tani Bawang Merah di Desa Ponjanan Barat, Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan. Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis. I(1): 44–55. https://doi.org/10. 21776/ub.jepa.2017.001.01.5

Pearson S, Gotsch C. 2004. Applications of the Policy Analysis Matrix in Indonesian Agriculture, Policy Analysis. https://web.stanford.edu/group/FRI/ indonesia/newregional/newbook.pdf.

Purba R. 2014. Produksi dan Keuntungan Usaha tani Empat Varietas Bawang Merah di Luar Musim (Off-Season) Dikabupaten Serang, Banten. Jurnal Sosial Ekonomi Dan Kebijakan Pertanian. 3(1): 55–64.

[Pusdatin] Pusat Data dan Informasi. 2015. Outlook Komoditas Pertanian Subsektor Hortikultura Bawang Merah. Jakarta (ID): Kementan.

[Pusdatin] Pusat Data dan Informasi. 2017. Statistik Pertanian 2017. Jakarta (ID): Kementan.

Rahmadona L, Fariyanti A, Burhanuddin. 2018. Dampak Kebijakan Pemerintah Terhadap Daya Saing Komoditas Bawang Merah di Kabupaten Majalengka. Jurnal Agrosains dan Teknologi. 3(1): 39–46.

Samad MY. 2006. Pengaruh Penanganan Pascapanen Terhadap Mutu Komoditas Hortikultura. Sains dan Teknologi Indonesia. 8(1): 31–36.

Santoso AB, Wahid, Waas ED. 2019. Uji Adaptasi Varietas di lahan Kering untuk Peningkatan Produksi Bawang Merah. Warta Litbang. 41(3): 12–14.

Suharyani A, Setiawan B, Mustadjab MM. 2014. Dampak Kebijakan Pemerintah Terhadap Pengembangan Usaha tani Bawang Merah di Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes. Habitat. 25(1): 16–24.

Suradisastra K. 2008. Strategi Pemberdayaan Kelembagaan Petani. Forum penelitian Agro Ekonomi. 26(2): 82-91. https://doi.org/10.21082/fae.v26n2.2008.82-91

Susanto AN, Sirappa MP. 2007. Karakteristik dan Ketersediaan Data Sumber Daya Lahan Pulau-Pulau Kecil Untuk Perencanaan Pembangunan Pertanian di Maluku. Jurnal Litbang Pertanian. 26(2): 41–53.

Sutiarso E. 2012. Analisis Daya Saing Agribisnis Bawang Merah di Kabupaten Probolinggo. Agritrop Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian. 10(1): 45–54.

Tsurayya S, Kartika L. 2015. Kelembagaan dan Strategi Peningkatan Daya Saing Komoditas Cabai Kabupaten Garut. Jurnal Manajemen dan Agribisnis. 12(1): 1–12. https://doi.org/10.17358/JMA.12.1.1

Yuniarti AR, Afsari MD. 2016. Profil Komoditas Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting-Bawang Merah. Jakarta (ID): Kemendag.

Published
2020-07-29
How to Cite
SantosoA. B., NurdinM., & HidayahI. (2020). Daya Saing Bawang Merah di Provinsi Maluku dan Upaya Peningkatannya. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 25(3), 365-372. https://doi.org/10.18343/jipi.25.3.365