ANALISIS LAND RENT DAN DAYA SAING PERTANIAN PADI ORGANIK DI KABUPATEN TASIKMALAYA

  • Asti Istiqomah
  • Nindyantoro Nindyantoro
  • Novindra Novindra

Abstract

Konversi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian merupakan ancaman nyata terhadap ketahanan pangan terutama bagi daerah penghasil pangan di Jawa Barat. Konversi lahan terjadi pada umumnya disebabkan land rent sektor pertanian rendah secara relatif dibanding dengan sektor lain seperti industri maupun perumahan. Pemerintah telah mengupayakan pencegahan konversi lahan pertanian melalui undang-undang lahan pertanian berkelanjutan. Kasus sistem pertanian padi organik yang diterapkan di Kabupaten Tasikmalaya merupakan praktek terbaik (best practices) bagaimana upaya pemerintah daerah meningkatkan land rent sektor pertanian melalui introduksi teknologi tesebut. Tingkat penerapan sistem pertanian organik di Tasikmalaya pada tahun 2012 sebesar 21% dari total luas lahan sawah yang tersedia yaitu 49.500 hektar. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh besarnya land rent padi organik per satu musim tanam per hektar adalah Rp 15.348.317 atau Rp 46.044.951 per tahun. Nilai Rasio Sumberdaya Domestik (DRC), menunjukkan bahwa usahatani padi organik yang dilakukan oleh petani telah efisien dan mempunyai keunggulan komparatif serta mampu bertahan tanpa bantuan atau intervensi pemerintah.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Biro Pusat Statistik Kabupaten Tasikmalaya. 2008. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tasikmalaya Menurut Lapangan Usaha 2005-2007. Biro Pusat Statistik Kabupaten Tasikmalaya

__________. 2010. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tasikmalaya Menurut Lapangan Usaha 2007-2009. Biro Pusat Statistik Kabupaten Tasikmalaya

__________. 2012. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tasikmalaya Menurut Lapangan Usaha 2009-2011. Biro Pusat Statistik Kabupaten Tasikmalaya

__________. 2013. Statistik Daerah Kabupaten Tasikmalaya 2012. Biro Pusat Statistik Kabupaten Tasikmalaya.

__________. 2012. Statistik Daerah Kabupaten Tasikmalaya 2011. Biro Pusat Statistik Kabupaten Tasikmalaya.

__________. 2009. Kabupaten Tasikmalaya Dalam Angka 2008. Biro Pusat Statistik Kabupaten Tasikmalaya.

__________. 2010. Kabupaten Tasikmalaya Dalam Angka 2009. Biro Pusat Statistik Kabupaten Tasikmalaya.

__________. 2011. Kabupaten Tasikmalaya Dalam Angka 2010. Biro Pusat Statistik Kabupaten Tasikmalaya.

___________. 2012. Produksi Tanaman Padi dan Palawija Jawa Barat 2006-2011.. Biro Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat..

_________. 2013. Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia Per Provinsi 2012. Biro Pusat Statistik.

_________. 2012. Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia Per Provinsi 2011. Biro Pusat Statistik.

Barlowe, Raleigh. 1986. Land Resources Economics, The Economics Of Real Estate, Third Edition.Prentice-Hall.

Domestik Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. 2004. Kebijakan Kemitraan Gapoktan dengan lembaga pemasaran lainnya. Jakarta: Direktorat Pemasaran Domestik Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. Departemen Pertanian

Gittinger, J.P. 1986. Analisis Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. Diterjemahkan oleh Sutomo dan Mangiri. Edisi II. Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Kinerja Perdagangan Komoditas Pertanian Volume 1 No. 1, 2009 Pusat Data dan Informasi.

Monke, E.A., and S.R. Pearson. 1989. The Policy Analysis Matrix for Agriculture Development. Cornell University Press, Italia and London.

Pearson, S. Carl Gotsch. Sjaiful Bahri.2005. Aplikasi Policy Analysis Matrix pada Pertanian di Indonesia.Yayasan Obeor Indonesia.

Porter, M. (2007). Competititve Advantage (keunggulan Bersaing). Karisma Publishing Group, Jakarta

Published
2019-05-09
How to Cite
IstiqomahA., NindyantoroN., & NovindraN. (2019). ANALISIS LAND RENT DAN DAYA SAING PERTANIAN PADI ORGANIK DI KABUPATEN TASIKMALAYA. Journal of Agriculture, Resource and Environmental Economics, 2(1), 13-25. https://doi.org/10.29244/jaree.v2i1.25929